Pembiayaan berkelanjutan memiliki peranan yang krusial dalam memajukan agenda keberlanjutan global. Melalui alokasi dana yang berkelanjutan, program-program ramah lingkungan dapat dijalankan dengan lebih efektif dan luas.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2020, sejumlah lembaga telah menyediakan beragam instrumen pembiayaan berkelanjutan untuk mendukung program-program ramah lingkungan. Instrumen-instrumen tersebut antara lain meliputi green bond dan gender bond dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp59,9 triliun.
Selain itu, terdapat juga green loan dengan nilai pembiayaan mencapai Rp809,75 triliun, serta global sustainability bond dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp7,9 triliun. Terdapat pula blended finance yang merupakan instrumen pembiayaan gabungan antara swasta dan pemerintah dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp35,6 triliun.
Penerapan instrumen-instrumen pembiayaan tersebut juga telah dilakukan oleh beberapa instansi. Sebagai contoh, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mengeluarkan green bond senilai Rp3 triliun pada 2018 untuk mendukung program PLTM Tunggang Bengkulu dan LRT Jabodebek.
Sementara itu, OCBC NISP mengeluarkan green bond dan gender bond senilai Rp33,8 triliun pada 2022 untuk mendukung berbagai program, termasuk pinjaman untuk usaha kecil dan menengah (UKM) perempuan serta penanganan limbah medis dan bahan berbahaya & beracun.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.
