PepsiCo membuka pendaftaran program Greenhouse Accelerator untuk para startup di sektor keberlanjutan di Asia Pasifik.
Ashley Brown, VP Supply Chain ANZ & Chief Sustainability Officer PepsiCo APAC mengatakan program ini telah memasuki tahun ketiga dengan fokus utama untuk menjaring inovator di sektor ekonomi sirkular, pertanian berkelanjutan, dan aksi iklim. Sejak 2023, program akselerator ini telah menciptakan 15 proyek percontohan inovasi pengurangan dampak lingkungan, energi terbarukan, dan pertanian berkelanjutan.
“Program Greenhouse Accelerator dari PepsiCo bertujuan untuk memberdayakan startup dengan menyediakan berbagai sumber daya dan bimbingan demi menciptakan perubahan yang signifikan serta memperluas inovasi pada seluruh sistem pangan kami,” katanya, dalam keterangan resmi (9/1).
Selain menelurkan 15 proyek, program ini juga telah menjalin kerja sama dengan 95 institusi dan perusahaan modal ventura. Program GHAC akan memberikan dana senilai US$ 20.000 kepada masing-masing 10 finalis, dengan tambahan dana sebesar US$ 100.000 untuk startup pemenang. Selain itu, para finalis akan mendapatkan mentorship dari eksekutif PepsiCo dan para ahli akselerator bisnis, yang akan membantu mereka mengatasi tantangan dan mempercepat pertumbuhan.
Tahun ini, program GHAC bekerja sama dengan GC Ventures, divisi modal ventura dari PTT Global Chemical (PTTGC), serta mitra jangka panjang Circulate Capital untuk memberikan masukan dan arahan kepada peserta program.
Salah satu proyek yang didanai adalah Alterno, pemenang program GHAC tahun 2024, dengan inovasi penyimpanan energi termal biaya rendah pertama di Asia yang digunakan untuk energi terbarukan. Teknologi baterai pasir Alterno dapat menjadi alternatif dalam proses pengeringan makanan ringan, dengan potensi untuk membantu PepsiCo mengurangi biaya energi dan emisi serta menciptakan dampak nyata bagi lingkungan.
Ashley Brown mengklaim para peserta GHAC tidak hanya akan mendapatkan bimbingan dari para profesional berpengalaman, tapi juga berkesempatan untuk berkolaborasi langsung dengan PepsiCo.
“Program ini memberikan kesempatan untuk mempelajari pengalaman puluhan tahun dari para ahli di bidangnya, jaringan mitra yang solid, serta wawasan berharga untuk mengembangkan solusi dan merancang pendekatan proyek percontohan yang lebih matang," pungkas Ashley.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.