JP Morgan mundur dari Net Zero Bank Alliance (NZBA), mengikuti jejak Goldman Sach, Wells Fargo, Bank of America, dan Morgan Stanley yang sudah lebih dulu mengambil langkah serupa.
Aliansi perbankan hijau NZBA merupakan perkumpulan bank-bank global yang berkomitmen menyelaraskan aktivitas pinjaman dan investasi mereka dengan target net zero emission di 2050. Saat ini NZBA berisikan sekitar 140 bank dari 44 negara. Kepergian JP Morgan dari aliansi ini menandai babak baru di mana seluruh bank-bank utama dari Amerika Serikat telah meninggalkan NZBA. Saat ini, hanya tersisa tiga bank skala kecil dari AS yang masih menjadi anggota NZBA; Amalgamated Bank, Areti Bank, dan Climate First Bank.
“Kami akan terus bekerja secara independen untuk fokus pada solusi teknologi rendah emisi dan keamanan energi. Kami juga akan terus mendukung klien kami yang ingin mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri,” tulis JP Morgan seperti dikutip dari Reuters.
Eksodus bank-bank AS dari NZBA ini menjadi sinyal krusial seiring dengan tuntutan anggota kongres terutama dari Partai Republik yang menyebut keterlibatan di aliansi ini akan melanggar undang-undang antimonopoli dengan aktivisme iklim. Pada Desember 2024, 11 negara bagian di AS menuntut bank-bank tersebut karena menganggap keterlibatan di NZBA akan melemahkan industri fosil di negara tersebut.
“Jika bank-bank ini mengikuti permintaan politisi-politisi anti-perubahan iklim, ini akan membuat posisi AS terjepit di percaturan global,” kata Campaign Director Sierra Club, Ben Cushing, mengkritik langkah bank-bank AS.
Laporan bertajuk Bankin on Climate Change Chaos menyebut bank-bank di AS masih mengandalkan pemasukan dari pinjaman dari surat utang yang diterbitkan industri fosil, ketimbang dari energi hijau. Selain itu, bank-bank raksasa AS yang keluar dari NZBA juga termasuk dalam daftar 20 besar bank global yang mendanai industri fosil.
Dengan keluarnya bank-bank AS, NZBA kini masih memiliki 142 anggota dengan aset US$64 triliun. Saat ini, NZBA didominasi oleh bank-bank asal Eropa yang mencapai 80 institusi. Patrick McCully, Senior Analyst Reclaim Finance, memprediksi tren eksodus ini tidak akan diikuti oleh bank-bank dari negara lain. Bahkan, ia menyebut ini bisa jadi kesempatan bagi lembaga keuangan lainnya, terutama dari Eropa, untuk mengambil mempertegas komitmennya.
Dikutip dari The Banker, dua bank besar yakni Standard Chartered dan Dutch Bank justru mempertegas komitmennya di NZBA. “Itu bukan isu yang kami perdebatkan [Soal keluar dari NZBA],” tulis management Standard Chartered.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.