Katadata Green
Banner

Menhut: Pemanfaatan 20 Juta Ha Hutan untuk Pangan bukan Deforestasi

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Avatar
Oleh Rezza 8 Januari 2025, 11.47

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan program penyediaan 20 juta hektare hutan cadangan untuk pangan, energi dan air bukan deforestasi. Namun, ia belum merinci bagaimana strategi mengeksekusi pembukaan hutan cadangan ini tanpa melakukan deforestasi. 

Raja Juli menjelaskan program ini dilakukan untuk mendukung swasembada pangan dengan tetap menjaga kelestarian hutan. Ia mencontohkan ada lahan 1,1 juta hektare yang bisa ditanami padi gogo sehingga bisa mendukung dan merealisasikan swasembada pangan. Lahan ini diprediksi bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun.

"Idenya bukan deforestasi, tapi justru menjaga hutan, yang secara bersamaan swasembadanya berjalan," ujar Menhut dikutip dari Antara, Rabu (8/1).

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto sependapat dengan langkah yang diambil Kemenhut, namun, ia mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya yakni terkait amdal, ia meminta Kementerian Kehutanan memastikan amdal mendukung lingkungan. 

Tidak hanya akan membuka hutan cadangan untuk pangan, Pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto juga ingin memperluas perkebunan sawit. Kebijakan ini segera memantik kritik dari sejumlah pihak. Policy Strategist Yayasan Cerah, Sartika Nur Shalati mengatakan deforestasi tidak soal kehilangan hutan, tetapi juga menghilangkan biodiversitas. 

“Sawit bersifat monokultur yang akan menghancur kan fungsi hutan sebagai ekosistem alami bagi keanekaragaman hayati, merusak tanah, dan sistem hidrologi,” katanya. 

Selain itu menurutnya, perluasan lahan sawit di wilayah gambut akan membuat gambut kering. Hal itu meningkatkan potensi terjadinya kebakaran pada musim kemarau. Manajer Kampanye Bioenergi Trend Asia, Amalya Reza Oktaviani, mengatakan rencana perluasan lahan sawit 20 juta hektare jauh lebih besar dari yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 7/2021. Beleid ini mengalokasikan 12,8 juta ha hutan produksi konversi (HPK) sebagai cadangan energi dan pangan. Padahal, pembukaan hutan alam seluas 4,5 juta ha saja untuk lahan energi atau pangan, aka melepaskan sebesar 2,59 miliar ton emisi karbon.

 

 

Editor : Rezza
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.