Berdasarkan data Institute fo Essential Services Reform (IESR), sektor transportasi terutama transportasi darat menyumbang emisi sebesar 110 mtCO2e pada 2022. Jumlah itu mencapai sekitar 73 persen dari total emisi transportasi di tahun tersebut.
Maka dari itu, diperlukan strategi untuk mengurangi emisi sektor transportasi agar dapat membantu pemerintah mewujudkan komitmen net zero emission pada 2060. IESR menguji berbagai pemodelan kebijakan yang terkait dengan kendaraan dan pergerakan penumpang dengan mengacu pada prinsip Avoid, Shift, dan Improve (ASI).
Avoid berarti mengurangi kebutuhan perjalanan. Shift berarti beralih menggunakan transportasi ramah lingkungan, dan Improve berarti meningkatkan efisiensi energi dan teknologi moda transportasi eksisting. Pemodelan dengan prinsip ASI tersebut diujicobakan di tingkat nasional dan regional (Jabodetabek).
Dalam penerapan ASI di tingkat nasional, IESR menerapkan bekerja dari rumah (work from home), penggunaan transportasi publik untuk mobilitas, penggunaan kendaraan listrik dan biofuel hingga menerapkan standar keekonomian bahan bakar. Hasil pengujian tersebut memprediksi penurunan emisi transportasi hingga 68 persen pada 2060.
Adapun di tingkat regional, IESR membuat perencanaan pembangunan di sekitar transportasi umum atau Transit Oriented Development (TOD), bekerja dari rumah atau work from home, dan pembatasan terhadap kendaraan beremisi tinggi untuk mewujudkan zona rendah karbon. Ditambah pemusatan penggunaan transportasi publik, penggunaan kendaraan listrik dan biofuel hingga menerapkan standar keekonomian bakar serta standar emisi kendaraan. Hasilnya, tuji coba ini diprediksi bisa menurunkan emisi hingga 71 persen pada 2060.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.