Banner

Melibatkan Swasta Mendanai Proyek Iklim

Katadata
Avatar
Oleh C. Bregas Pranoto 19 April 2024, 16.44

Menurut dokumen Enchanced Nationally Determined Contribution, kebutuhan pendanaan iklim Indonesia tahun 2030 mencapai USD285 ribu juta. Sampai tahun 2021-2022, realisasi pendanaan baru USD138.570, dengan rincian USD96.900 dari anggaran iklim pemerintah dan USD41.670 dari sektor keuangan.

Climate Policy Initiative (CPI) menghitung ada celah pendanaan sebesar USD146.430. Dengan meningkatkan pendanaan dari sektor swasta bisa menjadi salah satu langkah mewujudkan berbagai proyek pendanaan iklim di Indonesia.

Berdasarkan catatan CPI selama tahun 2015-2021 dari sektor swasta menggelontorkan dana USD20.771 juta. Angka ini hanya tiga persen dari total investasi sektor keuangan swasta Indonesia. 

Beberapa catatan dari Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan sejumlah cara untuk mendongkrak pendanaan iklim dari swasta. Pertama, mendorong lebih banyak lagi sektor keuangan swasta untuk mengalokasikan dana iklim.

Kedua, memberikan kepastian regulasi dalam percepatan transisi energi, agar menarik investasi swasta. Ketiga, mengembangkan pasar karbon dalam upaya dekarbonisasi dan memberi ruang gerak bagi sektor keuangan.

Cara lain yang dapat ditempuh adalah melalui mekanisme pendanaan campuran atau blended financing. Melalui mekanisme ini, ada kerja sama antara sektor publik dan swasta untuk patungan membiayai program-program iklim. 

Contohnya, kiprah International Finance Corporation (IFC) yang dikelola Bank Dunia. Lembaga ini berfokus menarik investasi swasta untuk program-program berdampak sosial dan juga iklim.

IFC telah menunjukkan cara kerja ini dalam beberapa program. Misalnya, IFC mendanai pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di Provinsi Bac Ninh, Vietnam. Dalam program patungan dengan Pemerintah Finlandia ini, IFC mengalirkan dana sebesar USD15 juta untuk meningkatkan program pengelolaan sampah dan pengurangan dampaknya pada kesehatan masyarakat.

IFC juga mendanai program peningkatan akses listrik pada masyarakat di Mozambik. Penyaluran dana sebesar USD78 juta ini merupakan pinjaman sebagai investasi di sektor pembangkitan listrik, khususnya pembangunan pembangkit listrik tenaga gas berdaya 450 megawatt.

Reporter : reportergreen Editor : Fitria Nurhayati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.