Katadata Green
Banner

Perubahan Iklim Percepat Abrasi Pesisir Pantai Brasil

Vecteezy.com/Anna Kilarska
Avatar
Oleh Hari Widowati 1 Oktober 2024, 15.25

Rumah dua lantai milik Sonia Ferreira yang dilengkapi dengan kolam renang dan taman di pesisir Brasil menjadi korban lain dari ombak Samudra Atlantik yang semakin tinggi, yang didorong oleh perubahan iklim.

Dalam kunjungannya baru-baru ini, pensiunan berusia 80 tahun ini melihat sekilas gundukan puing-puing yang tersisa dari rumah yang ia tinggalkan sebelum rumah tersebut hancur pada tahun 2022 akibat hantaman ombak di Atafona, sebelah utara Rio de Janeiro.

“Saya tidak ingin kembali ke sini karena kami memiliki banyak kenangan. Sangat menyedihkan,” kata Sonia kepada Reuters, sambil menunjukkan foto-foto di ponselnya tentang rumah yang dibangunnya 45 tahun yang lalu.

Pemanasan global, dikombinasikan dengan pendangkalan Sungai Paraiba, telah berkontribusi pada erosi Pantai Atafona. Abrasi ini menyebabkan hancurnya 500 rumah, termasuk runtuhnya bangunan empat lantai di tepi pantai.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak komunitas di tepi pantai yang kalah dalam pertempuran dengan lautan di sepanjang 8.500 km garis pantai Atlantik Brasil.

Permukaan air laut telah naik 13 cm di wilayah sekitar Atafona dalam 30 tahun terakhir. Menurut laporan “Gelombang Laut di Dunia yang Semakin Panas” yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan lalu, permukaan air laut dapat naik 16 cm lagi pada 2050.

Eduardo Bulhoes, Ahli Geografi Kelautan dari Fluminense Federal University, menyebut daerah pesisir seperti Atafona dapat melihat lautan maju ke daratan sejauh 150 meter dalam 28 tahun ke depan.

“Kombinasi perubahan iklim dan pemanasan global... dengan sungai yang tidak lagi membawa pasir ke pantai-pantai di Atafona, telah menyebabkan bencana bagi para penghuninya dan tidak ada harapan bahwa situasi ini akan berbalik,” kata Bulhoes kepada Reuters.

Penyusutan Pantai Ponta Negra

Meskipun dramatis, keadaan Atafona tidaklah unik di Brasil. Pantai di Ponta Negra, salah satu resor tepi laut paling populer di bagian timur laut Brasil, juga mengalami penyusutan.

Dalam dua dekade terakhir, pantai ini telah kehilangan 15 meter pasir putihnya ke laut. Pemerintah setempat mendatangkan pasir dari tempat lain dalam upaya yang mahal untuk memulihkan pantai.

Di muara Sungai Amazon yang besar, sebuah ekosistem yang rapuh terancam kehilangan keanekaragaman hayati karena sungai tersebut telah kehilangan kekuatannya akibat kekeringan paling parah yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Akibatnya, air asin dari lautan mulai naik ke hulu dan mengancam ekosistem.

 

Reporter : reportergreen Editor : Hari Widowati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.