Katadata Green
Banner

Studi: Gletser di Wilayah Tiongkok Barat Laut Mencair Dengan Cepat

freepik.com/wirestock
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 8 Agustus 2024, 21.09

Gletser yang luasnya kurang dari 0,5 kilometer persegi di wilayah kering Tiongkok Barat Laut akan menghilang pada pertengahan abad ini, terlepas dari skenario iklim dan curah hujan.

Temuan penelitian yang baru-baru ini dirilis oleh Stasiun Pengamatan dan Penelitian Lapangan Nasional Gletser Tianshan Xinjiang di bawah naungan Chinese Academy of Sciences menunjukkan bahwa gletser yang luasnya kurang dari 2 km persegi di wilayah tersebut juga akan menghilang pada akhir abad ini.

Sementara itu, gletser yang luasnya kurang dari 10 kilometer persegi mungkin hanya memiliki 30% es yang tersisa.

"Akibat pemanasan global, total luas gletser di daerah otonomi Uygur Xinjiang telah menurun 11,7% dalam 50 tahun terakhir, dengan laju penurunan di berbagai wilayah bervariasi dari 8,8% hingga 34,2%," kata Wang Feiteng, kepala stasiun tersebut.

Pencairan gletser yang semakin cepat pada awalnya akan menyebabkan peningkatan limpasan air lelehan gletser.

Seiring menyusutnya gletser, limpasan tersebut pada akhirnya akan mencapai titik belok, di mana air lelehan gletser mencapai volume maksimumnya sebelum berangsur-angsur berkurang.

"Titik balik telah terjadi di daerah aliran sungai yang dialiri gletser, dengan tutupan gletser yang lebih sedikit dan sebagian besar berupa gletser kecil," ujar Wang, dikutip dari China Daily, Rabu (7/8).

Penelitian tersebut mengatakan daerah aliran sungai dengan gletser besar diperkirakan akan mencapai titik belok sebelum tahun 2050.

Sementara itu, daerah aliran sungai lainnya dengan gletser berukuran sedang akan mencapai titik tersebut dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa selama 60 tahun terakhir, telah terjadi sedikit peningkatan akumulasi salju di sebagian besar wilayah pegunungan di wilayah kering di Tiongkok Barat Laut.

Namun, pemanasan iklim akan menyebabkan salju mencair lebih awal di wilayah tersebut, yang mengakibatkan berkurangnya tutupan salju secara keseluruhan dan penyusutan gletser secara terus-menerus.

Gletser merupakan sumber air utama di wilayah kering di Tiongkok Barat Laut.

Statistik dari Inventarisasi Gletser Tiongkok Kedua menunjukkan bahwa Xinjiang memiliki 20.695 gletser atau 42,6% dari total gletser di negara tersebut.

Luas wilayahnya adalah 22.623 km persegi, yang merupakan 43,7% dari luas wilayah gletser nasional.

He Qing, peneliti di Institut Meteorologi Gurun Urumqi milik Badan Meteorologi Tiongkok, menyerukan peningkatan pemantauan terhadap wilayah pegunungan dan gletser.

Ia juga meminta perhatian yang lebih besar terhadap risiko dan tantangan yang ditimbulkan perubahan iklim terhadap pembangunan lokal.

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Workers' Daily, para peneliti di Institut Ekologi dan Sumber Daya Alam Barat Laut di bawah naungan Chinese Academy of Sciences telah membuat beberapa kemajuan dalam mencari metode efektif untuk memperlambat pencairan gletser.

Dalam proyek uji coba di Gletser Dagu di provinsi Sichuan, para peneliti membungkus gletser dalam selimut raksasa yang terbuat dari bahan yang dapat menghalangi radiasi matahari dan pertukaran panas di permukaan gletser.

Data eksperimen menunjukkan bahwa dibandingkan dengan gletser yang tidak ditutupi bahan isolasi reflektif, jumlah total pencairan gletser di area uji seluas 500 meter persegi menurun 34%.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.