Para peneliti di Sekolah Lingkungan Yale mempelajari kawanan Bison bisa menjadi alat yang ampuh dalam memerangi perubahan iklim. Penelitian menunjukkan bahwa 170 Bison dapat menyimpan 54 ribu ton karbon dioksida (CO2), setara dengan yang dikeluarkan 43 ribu mobil dari jalanan Amerika Serikat selama setahun.
Studi tersebut, menyoroti pentingnya konservasi satwa liar dalam menjaga ekosistem yang sehat. Model ini menghitung CO2 tambahan yang membantu hewan seperti Bison menangkap dan menyimpan di tanah melalui perilaku alami mereka.
"Bison mempengaruhi ekosistem padang rumput dan hutan dengan merumput secara merata, mendaur ulang nutrisi untuk menyuburkan tanah, menyebarkan benih untuk memperkaya ekosistem, dan memadatkan tanah untuk mencegah karbon yang tersimpan dilepaskan," kata penulis utama Profesor Oswald Schmitz dari Yale dikutip dari The Guardian, Jumat (17/5).
Alexander Lees, pembaca dalam keanekaragaman hayati di Universitas Metropolitan Manchester mengatakan Bison bisa menjadi solusi iklim berbasis alam dengan memanfaatkan konservasi keanekaragaman hayati.
Tim peneliti mempelajari kawanan Bison Eropa yang diperkenalkan kembali ke Pegunungan Arcu Rumania pada 2014. Spesies ini telah hilang dari wilayah tersebut selama hampir 200 tahun dan saat ini telah ada 170 ekor Bison disana.
Penelitian ini mengungkap bahwa kawanan Bison Eropa yang merumput di area seluas hampir 50 km persegi padang rumput di pegunungan Arcu berpotensi menangkap tambahan 54.000 ton karbon per tahun. Itu hampir 9,8 kali lebih banyak karbon daripada tanpa Bison.
Ini sesuai dengan CO2 tahunan yang dilepaskan oleh rata-rata 43 ribu mobil bensin di AS, atau setara 123 ribu mobil di Eropa.
Magnus Sylvén, Direktur Praktik Kebijakan Sains di Global Rewilding Alliance mengatakan, penelitian ini membuka banyak pilihan baru untuk pembuat kebijakan iklim di seluruh dunia.
“Sampai sekarang, perlindungan dan restorasi alam sebagian besar telah diperlakukan sebagai tantangan dan biaya lain yang perlu kita hadapi bersamaan dengan keadaan darurat iklim,” kata Sylvén.
Menurut dia, penelitian ini menunjukkan bahwa kita dapat mengatasi kedua tantangan. Kita dapat mengembalikan alam melalui rewilding dan dapat menekan karbon untuk membantu menstabilkan iklim global.
Sebelumnya, seorang peneliti Oswald Schmitz, sempat memperkirakan bahwa melindungi dan memulihkan hanya sembilan jenis hewan dan ikan laut, dapat menghasilkan penangkapan tambahan 6,4 miliar ton karbon dioksida setiap tahun. Jumlah ini kira-kira setara dengan emisi tahunan Amerika Serikat.
Adapun sembilan hewan tersebut adalah Paus, Hiu, Serigala abu-abu, Rusa kutub, Berang-berang laut, Kesturi, Gajah hutan Afrika, dan Bison Amerika.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.