Katadata Green HUT RI 79
Banner

ESDM dan Sejumlah BUMN Tinjau PLTN Furushima, Buka Potensi Kerja Sama

Katadata
Avatar
Oleh Rena Laila Wuri 13 Mei 2024, 15.27

Pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan kunjungan tersebut bertujuan membuka peluang kerja sama Jepang dan Indonesia dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“Kunjungan kerja bersama ketua dan anggota komisi VII DPR RI seluruh partai, serta mitra industri,” kata Eniya dikutip dari unggahan video di akun instagram pribadinya @eniyalist, Senin (13/5).

Eniya mengatakan, mitra industri yang hadir antara lain Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Febriany Eddy. Selain itu, mitra kementerian dan lembaga yaitu, Kemeterian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Riset dan Inovasi Teknologi (BRI).

Selain ke PLTN Fukushima, Eniya mengatakan pihaknya juga bertemu Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) dan beberapa mitra lainnya seperti TEPCO dan  JICA.

Dalam kesempatan itu, Eniya mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa Jepang telah menaikkan porsi pembangkit nuklir dari bauran listrik nasional setelah bencana gempa dan tsunami pada 2011. Nuklir di Jepang sempat tidak beroperasi karena gempa dan tsunami Fukushima pada 11 Maret 2011 lalu. Lima tahun kemudian, rekator nuklir di Fukushima dan di beberapa wilayah diaktifkan kembali.

Eniya menjelaskan diaktifkannya kembali reaktor nuklir di Jepang bersamaan dengan upaya perbaikan dan penambahan standar keamanan oleh Pemerintah Jepang. Standar keamanan yang ditingkatkan meliputi anti-tero, handal menghadapi gempa dan tsunami, serta peningkatan mitigasi risiko multi-bencana.

Saat kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi di Jepang, Eniya mengaku pihaknya berkesempatan melihat reaktor unit 1 dan 2 hingga jarak 100 meter.

“Dan kami mendapatkan informasi bahwa saat ini Jepang juga sudah menaikkan lagi porsi dari nuklirnya di dalam bauran listrik yang ada di grid,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Eniya mengatakan, pihaknya juga membahas terkait peluang investasi enegi terbarukan (Renewable Energy) di Indonesia. Pasal, Indonesia saat ini telah mengkaji peraturan mengenai relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pengembangan energi terbarukan.

Menurut Eniya, hal ini membuka peluang untuk investasi baru di Indonesia. Ia berharap investasi EBT makin bergerak cepat dengan adanya relaksasi ini.

“Kebijakan relaksasi ini diatur  di dalam revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54 Tahun 2012 ini akan segera diundangkan,” katanya.

Eniya juga berharap ini menjadi suatu percepatan dari upaya Indonesia untuk menaikkan bauran dari energi baru terbarukan.

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Hermanto. Selain berkunjung ke PLTN Fukushima,  pihaknya juga melakukan pertemuan dengan pejabat kebijakan netralitas karbon di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.

“Disana kita membahas beberapa topik termasuk pengembangan energi terbarukan dalam kerangka AZEF dan penyusunan RUU Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE),” tulis Bambang di akun instagram pribadinya @baherbmc, dikutip Senin (13/5).

 

 

Reporter : Rena Laila Wuri Editor : Tia Dwitiani Komalasari
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.