Katadata Green
Banner

KEK Kura Kura Bali Gaet Investor dari AS, Jepang, dan Singapura

KEK Bali
Avatar
Oleh Rezza 18 Desember 2024, 07.38

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali menggaet investor dari Amerika Serikat, Jepang, hingga Singapura.

Proyek Kura Kura Bali yang berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar ini ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah No.23/2023 dan dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID). Kawasan seluas 498 hektare ini diproyeksikan bakal menjadi pusat pengembangan pariwisata berkualitas dan industri kreatif yang akan beroperasi penuh pada 2052. Hingga 30 tahun ke depan, Kura Kura Bali ditargetkan bisa menyerap investasi sebesar Rp 104 triliun.

Head of Communications BTID Zakki Hakim mengatakan hingga akhir tahun ini sejumlah investor telah berkomitmen bergabung dengan proyek Kura Kura Bali. Mitsubishi Estate Co. Ltd. dari Jepang siap membangun pusat perbelanjaan ritel Grand Outlet Bali di atas lahan seluas 4,7 hektare. Ini merupakan proyek Grand Outlet kedua di Indonesia yang dihadirkan Mitsubishi setelah perusahaan berhasil membangun fasilitas serupa di Karawang. Zakki menjelaskan Mitsubishi juga akan ikut dalam pengembangan kawasan marina, promenade, serta villa hunian di Kura Kura Bali. 

“Saat ini KEK Kura Kura Bali telah mencapai 75% dari target investasi di 2024,” ujarnya.

Selain pembangunan pusat ritel, Kura Kura Bali juga akan dilengkapi dengan fasilitas sekolah internasional dari Anglo-Chinese School (ACS), lembaga pendidikan prestisius asal Singapura. Fasilitas ini ditargetkan sudah bisa menerima murid pada tahun ajaran baru di pertengahan 2025.

Selain Mitsubishi dan ACS, BTID juga telah menekan kesepakatan dengan Tsao Pao Chee (TPC) Group dan Pegasus Investment. TPC Group merupakan perusahaan multinasional asal Singapura yang akan fokus pada pengembangan fasilitas wellbeing di Kura Kura Bali. Sementara Pegasus merupakan perusahaan asal Amerika Serikat akan yang akan mengembangkan hotel bintang lima berkelanjutan. 

“Target kami di Q4 2026 atau awal 2027 akan beroperasi hotel empat lantai dengan 140 kamar,” kata Zakki. 

Wendy Tang, Chief Marketing Officer Kura Kura Bali, mengatakan sejumlah investor asal China juga telah menyatakan ketertarikan berinvestasi di Kura Kura Bali, meskipun belum ada kesepakatan konkret yang terjadi hingga saat ini. 

“Kura Kura Bali ini proyek unik yang saya rasa belum ada contoh pengembangannya di dunia. Jadi banyak investor yang tertarik ikut terlibat,” katanya.

Tidak hanya kawasan bisnis, Kura Kura Bali juga diproyeksikan sebagai pusat edukasi dan riset terutama di bidang mangrove dan kelautan. Saat ini sudah berdiri satu gedung yang dikelola oleh United In Diversity (UID) bekerja sama dengan Tsinghua Southeast Asia Center sebagai pusat knowledge management. Selain itu, akan dibangun juga pusat riset mangrove hasil kerja sama dengan Uni Emirat Arab. 

 

Editor : Rezza
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.