Negara-negara Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menunda pemberlakuan pajak di seluruh Uni Eropa untuk bahan bakar penerbangan yang mencemari lingkungan selama 20 tahun. Mereka sedang mencari terobosan dalam reformasi pajak yang telah dinegosiasikan selama bertahun-tahun tanpa kemajuan berarti.
Dalam dokumen yang diterima Reuters, Komisi Eropa mengusulkan perombakan peraturan pajak energi pada tahun 2021 agar lebih ramah terhadap iklim. Termasuk, dengan secara bertahap memperkenalkan pajak atas bahan bakar untuk penerbangan di dalam blok 27 negara tersebut.
Setelah negara-negara Uni Eropa tidak dapat menyepakati proposal sebelumnya yang akan memberlakukan tarif pajak minimum untuk bahan bakar jet mulai tahun 2028, mereka sekarang mempertimbangkan untuk membebaskan bahan bakar penerbangan dan maritim dari pajak ini selama 20 tahun.
“Karena saat ini tidak ada cukup bahan bakar alternatif yang berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) di pasar, pajak bahan bakar penerbangan akan mengakibatkan kenaikan harga tiket pesawat dan bukannya peralihan umum dari bahan bakar fosil ke SAF,” kata dokumen itu, seperti dikutip Reuters, Minggu (8/9).
Hanya pesawat kecil dengan maksimum 19 kursi, dan kapal yang digunakan untuk “navigasi untuk kesenangan pribadi” yang akan dikenakan pajak minimum Uni Eropa sebelum 20 tahun. Untuk pesawat dan kapal lainnya, negara-negara dapat memberlakukan pungutan nasional jika mereka mau - tetapi mereka tidak diwajibkan.
Berdasarkan rancangan kompromi tersebut, negara-negara Uni Eropa akan mempertimbangkan kembali dalam 15 tahun apakah akan mulai menerapkan tarif pajak minimum untuk bahan bakar penerbangan dan maritim setelah libur pajak 20 tahun berakhir. Bahan bakar lain, seperti bensin yang digunakan di mobil, serta listrik, sudah dikenakan tarif pajak minimum Uni Eropa.
Kompromi ini dirancang oleh Hongaria, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa. Oleh karena itu, Hongaria memimpin negosiasi di antara negara-negara Uni Eropa hingga akhir tahun.
Juru bicara perwakilan Hongaria untuk Uni Eropa tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai dokumen ini. Para diplomat negara-negara Uni Eropa akan membahas proposal tersebut akhir bulan ini.
Mengubah kebijakan pajak Uni Eropa sangat sulit karena membutuhkan persetujuan bulat dari negara-negara Uni Eropa - yang berarti setiap pemerintah dapat memblokirnya. Para pegiat iklim, yang telah lama menyerukan diakhirinya pembebasan pajak bahan bakar jet di Uni Eropa, mengatakan bahwa penundaan selama 20 tahun akan bertentangan dengan target Uni Eropa untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
“Pada saat pajak ini diberlakukan, dunia seharusnya sudah mencapai netralitas iklim,” ujar Jo Dardenne, direktur penerbangan di kelompok nirlaba Transport & Environment.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.