Katadata Green HUT RI 79
Banner

TotalEnergies Investasi Rp 1,5 Triliun untuk Imbangi Emisi Iklim

freepik
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 2 September 2024, 09.09

Perusahaan minyak besar Prancis TotalEnergies menandatangani kesepakatan senilai Rp 1,5 triliun untuk membantu melestarikan hutan Amerika Serikat (AS).

Skema kesepakatan tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengurangi jumlah gas yang memanaskan planet bumi yang dipancarkannya dalam pelaporan lingkungan resmi.

Kesepakatan dengan Anew Climate dan Aurora Sustainable Lands menyerukan pengurangan penebangan kayu di 300 ribu hektar di 10 negara bagian.

Idenya adalah bahwa pohon yang diawetkan akan menyerap CO2 dan mencegahnya memasuki atmosfer dan meningkatkan tingkat suhu global.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendorong penggunaan sukarela program-program tersebut, yang menghasilkan kredit karbon yang digunakan perusahaan untuk mengimbangi CO2 yang dilepaskan oleh bisnis mereka.

Namun, studi terkini menemukan bahwa beberapa proyek perlindungan hutan besar gagal memenuhi pengurangan emisi yang dijanjikan, mengguncang kepercayaan pada pasar kompensasi, yang menyusut untuk pertama kalinya dalam setidaknya tujuh tahun pada 2023.

"TotalEnergies telah menerima dengan sangat positif prinsip-prinsip panduan yang baru-baru ini diterbitkan oleh pemerintah AS tentang Pasar Karbon Sukarela dan berkomitmen untuk mengikutinya guna berkontribusi dalam memperkuat integritas dan transparansi di pasar-pasar ini," kata Wakil Presiden Solusi Berbasis Alam TotalEnergies Adrien Henry, dikutip dari Reuters, Jumat (30/8).

Perusahaan-perusahaan tersebut tidak menyebutkan berapa banyak kompensasi yang akan dihasilkan oleh investasi tersebut.

TotalEnergies memiliki tujuan untuk membelanjakan Rp 1,5 triliun per tahun untuk proyek-proyek yang mengimbangi setidaknya 5 juta metrik ton CO2 setiap tahunnya pada 2030.

Kredit tersebut akan mengimbangi sebagian CO2 yang secara langsung dipancarkan oleh lokasi milik TotalEnergies, kurang dari 10% dari keseluruhan emisinya, setelah 2030.

Tahun lalu, TotalEnergies memancarkan 390 juta ton CO2-ekuivalen, yang sebagian besar dilepaskan ketika pelanggan membakar bahan bakar untuk pemanas dan energi.

Meskipun perusahaan minyak besar tersebut berupaya mengurangi gas rumah kaca dari operasinya, belum ada rencana pengurangan emisi yang besar dari produknya pada 2030.

Hal ini karena perusahaan tersebut memperluas eksplorasi dan produksi minyak dan gas di samping membangun kapasitas energi terbarukan.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.