Katadata Green HUT RI 79
Banner

Sepertiga Kredit Karbon Gagal Penuhi Kriteria Standar Baru

freepik
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 7 Agustus 2024, 11.44

Sekitar sepertiga dari kredit karbon yang ada gagal memenuhi kriteria untuk standar baru yang bertujuan untuk menjadi tolok ukur global bagi pasar karbon sukarela.

Di pasar sukarela, perusahaan dapat membeli kredit dari proyek-proyek seperti ladang angin atau skema reboisasi di seluruh dunia dan menggunakannya untuk memenuhi target pemotongan karbon internal mereka.

Semua kredit yang tidak memenuhi tolok ukur dalam penilaian terbaru terkait dengan energi terbarukan.

Permintaan untuk kompensasi terhenti tahun lalu menyusul keraguan yang meluas bahwa kredit berfungsi untuk mengurangi emisi.

Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM), sebuah badan tata kelola independen, telah berupaya mengatasi masalah integritas dengan meluncurkan standar Prinsip Karbon Inti (CCP) dan menilai validitas proyek.

ICVCM mengatakan delapan metodologi energi terbarukan, yang mencakup sekitar 236 juta kredit karbon yang belum dihentikan atau tidak digunakan yang mencakup 32% pasar, telah gagal memenuhi persyaratan standarnya atas dasar tambahan.

Tambahan tersebut merupakan ukuran apakah proyek tersebut membutuhkan pendapatan dari penjualan kredit karbon agar dapat terus berlanjut.

Jika proyek tersebut tetap akan terus berlanjut, maka argumen bahwa hal itu telah menyebabkan emisi dapat dihindari, dan karenanya harus dikreditkan, menjadi tidak berlaku.

CEO ICVCM Amy Merrill mengatakan proyek terbarukan masih dapat menjadi bagian dari pasar karbon sukarela dan metodologi baru dapat diajukan untuk dipertimbangkan.

"Masih ada tempat-tempat di dunia di mana hambatan untuk penerapan berarti proyek-proyek bisa menjadi tambahan," ujar Amy, dikutip dari Reuters, Selasa (6/8).

Berdasarkan laporan lembaga nirlaba Ecosystems Marketplace pada bulan Mei, harga offset energi terbarukan turun 69% tahun lalu menjadi rata-rata Rp 62.559 (US$3,88) per metrik ton.

Para analis mengatakan kegagalan untuk memenuhi standar CCP dapat menyebabkan harga offset energi terbarukan turun lebih jauh tahun ini.

"Kami tidak berspekulasi tentang harga, kami mencoba menetapkan ambang batas integritas di pasar. Kami secara konsisten mengatakan bahwa kami tidak mengharapkan semuanya akan lolos," kata Amy.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.