Katadata Green HUT RI 79
Banner

Selandia Baru Kurangi Ketersediaan Kredit Karbon Mulai 2025

123RF.com/Dilok Klaisataporn
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 20 Agustus 2024, 15.24

Pemerintah Selandia Baru akan mengurangi lebih dari separuh jumlah unit yang disediakan untuk mengimbangi emisi karbon antara tahun 2025 hingga 2029.

Ini merupakan bagian dari rencana untuk memulihkan kepercayaan kepada pasar skema perdagangan emisi.

Lelang untuk unit Selandia Baru, yang mewakili satu metrik ton karbon dioksida, atau setara dengan gas rumah kaca lainnya, secara konsisten gagal selama setahun terakhir karena kelebihan pasokan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan pada sistem.

Menteri Perubahan Iklim Simon Watts mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk mengurangi jumlah unit yang tersedia antara tahun 2025 dan 2029, dari 45 juta menjadi 21 juta.

"Terjadi kelebihan pasokan unit yang dimiliki oleh peserta yang telah menyebabkan harga karbon terdepresiasi. Hal ini sebagian menyebabkan kegagalan lelang baru-baru ini, dan menimbulkan risiko terhadap pencapaian target iklim dan anggaran emisi kita," Ujar Simon.

Batasan ini berlaku untuk unit yang disediakan pemerintah untuk alokasi industri dan pembelian di lelang. Namun, tidak membatasi volume unit yang dikeluarkan bagi mereka yang menghilangkan gas rumah kaca dari lingkungan seperti pemilik hutan.

Pemerintah mengatakan akan mempertahankan harga dasar lelang saat ini, harga cadangan pengendalian biaya, dan volume cadangan unit Selandia Baru saat ini.

"Pengaturan ini berfungsi dengan baik dan harus dibiarkan begitu saja," kata Simon, dikutip dari Reuters, Selasa (20/8).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.