Studi oleh Universitas Chile menemukan bahwa dataran garam Atacama di Chile tenggelam dengan kecepatan 1 hingga 2 sentimeter per tahun akibat ekstraksi air garam lithium.
Data yang digunakan merupakan data satelit yang dikumpulkan antara tahun 2020 dan 2023 untuk memverifikasi deformasi di kerak bumi.
Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal IEEE Transactions on Geoscience and Remote Sensing.
Peneliti Departemen Geologi Universitas Chile Francisco Delgado, yang juga penulis utama laporan tersebut, mengatakan bahwa area yang tenggelam berada di bagian barat daya dataran garam tempat para penambang lithium beroperasi.
"Itu bukan seluruh dataran garam. Area tersebut bertepatan dengan bagian-bagian tempat perusahaan melakukan sebagian besar pemompaan atau pemompaan paling intensif," kata Francisco.
Dalam laporannya, ia mengatakan pemompaan air garam kaya lithium terjadi pada kecepatan yang lebih cepat daripada pengisian ulang akuifer, yang menyebabkan penurunan tanah, atau gerakan vertikal ke bawah permukaan bumi.
"Penurunan tanah akibat perubahan permeabilitas yang tidak dapat dipulihkan dapat menjadi masalah yang sangat serius. Area tersebut berukuran sekitar 8 kilometer dari utara ke selatan dan 5 kilometer dari timur ke barat," ujarnya, dikutip dari Reuters, Kamis (22/8).
Data tersebut diperoleh oleh konstelasi satelit SAOCOM-1 dari Komisi Nasional Argentina untuk Studi Luar Angkasa, menggunakan radar apertur sintetis interferometrik.
Chile, produsen lithium terbesar kedua di dunia, mengekstraksi logam ringan tersebut dari dataran garam Atacama, yang memiliki salah satu cadangan lithium terbesar di dunia.
Logam tersebut, yang penting dalam kendaraan listrik, baterai, dan transisi energi, diperoleh melalui penguapan di mana 90% air hilang ke atmosfer.
Masyarakat adat yang tinggal di sekitar Atacama khawatir bahwa penambangan dapat menguras air tawar yang langka dan air garam yang kaya akan lithium, sehingga mengurangi ketersediaannya bagi manusia dan satwa liar.
Otoritas lingkungan telah mendakwa SQM dan Albemarle, dua produsen lithium di Chile, dengan kemungkinan penyimpangan dalam hal ekstraksi air garam.
Mereka bermaksud untuk beralih ke Ekstraksi Lithium Langsung (DLE).
DLE dikatakan lebih berkelanjutan dengan menyuntikkan kembali air tanah setelah mengekstraksi lithium, tetapi teknologinya masih dalam tahap pengujian.
SQM baru-baru ini bermitra dengan raksasa tembaga milik negara Codelco karena Chile ingin memperluas produksi lithium.