Katadata Green HUT RI 79
Banner

EV Tiongkok Banjiri Singapura Seiring Pemberian Insentif Adopsi EV

Katadata/Fery Sutan
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 9 Agustus 2024, 18.33

Semakin banyak brand kendaraan listrik Tiongkok yang diluncurkan di Singapura karena pemerintah Singapura mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) dengan perluasan insentif dan titik pengisian daya.

Minggu lalu, Zeekr brand kendaraan listrik mewah milik Geely, memulai debutnya di Singapura dengan Zeekr X, sebuah SUV premium dengan harga awal Rp 2,4 miliar (SG$199.999).

Seminggu sebelumnya, Xpeng Motors mengumumkan masuk ke pasar Singapura dengan ruang pamer dadakan.

Pengunjung di ruang pamer dadakan atau pop-up showroom tersebut mendapatkan kesempatan untuk mencoba SUV listrik Xpeng G6.

Harga mulai dari Rp 2,5 miliar (SG$209.999) untuk model standar dan Rp 2,7 miliar (SG$224.999) untuk versi jarak tempuh lebih jauh.

"Seiring dengan terus berlanjutnya transisi Singapura ke kendaraan listrik, kami percaya bahwa ada keinginan untuk kendaraan listrik yang lebih dari sekadar alat angkut, tetapi juga menawarkan pengalaman berkendara premium dengan berbagai kemudahan yang meningkatkan mutu kehidupan perkotaan," kata Wakil Presiden Zeekr Mars Chen, setelah peluncuran Zeekr X di Singapura minggu lalu.

Zeekr optimis peluncuran tersebut akan memperluas jejak mereka di Asia Tenggara dan sekitarnya.

Kendaraan listrik Tiongkok bukanlah hal baru bagi Singapura karena penjual kendaraan listrik terbesar di dunia, BYD, yang mengalahkan Tesla, telah hadir di negara-kota tersebut sejak 2014.

Armada 30 taksi listrik BYD pertama kali hadir di jalan Singapura pada Desember 2014 dan perusahaan tersebut kemudian memperkenalkan berbagai kendaraan listrik mulai dari truk dan bus hingga mobil penumpang seperti e6 dan Seal.

Produsen mobil Tiongkok lainnya seperti GAC Aion dan Chery juga telah memperkenalkan model kendaraan listrik mereka di Singapura.

"Saya pikir mereka mencoba untuk merambah pasar global dan Singapura hanyalah salah satu negara yang ingin mereka tuju. Singapura juga sangat maju, lanskap perkotaannya menjadikannya tempat yang sempurna untuk kendaraan listrik," kata Analis Maybank Securities Jarick Seet, dikutip dari CNBC, Kamis (8/8).

Seiring dengan dorongan pemerintah Singapura terhadap kendaraan listrik, menurut Jarick sangat ideal bagi para pelaku pasar kendaraan listrik untuk berekspansi ke Singapura meskipun ukuran pasarnya kecil.

Singapura ingin menghentikan penggunaan mobil dan taksi bertenaga diesel mulai 2025 dan kendaraan bermesin pembakaran internal mulai 2030, sebagai bagian dari dorongan pemerintah agar semua kendaraan menggunakan energi yang lebih bersih pada 2040.

Menurut Kementerian Transportasi, selama paruh pertama tahun ini, sekitar satu dari tiga mobil baru yang terjual di Singapura adalah kendaraan listrik, hampir dua kali lipat angka tahun 2023 sebesar sekitar 18%.

Menteri Transportasi Chee Hong Tat pada bulan Juli mengatakan adopsi kendaraan listrik telah meningkat secara signifikan, dengan insentif dan skema emisi yang membantu menurunkan biaya awal kepemilikan kendaraan listrik hingga Rp 481 juta (SG$40.000) pada 2024.

Ketersediaan infrastruktur pengisian daya telah lama menjadi tantangan, tetapi Chee mengatakan pemasangannya berjalan sesuai rencana untuk mendukung populasi kendaraan listrik yang lebih besar, dengan target 60.000 titik pengisian daya pada 2030.

Lebih dari 7.100 titik pengisian daya kendaraan listrik telah dipasang di seluruh negeri sejauh ini.

Dorongan Singapura terhadap adopsi kendaraan listrik

Untuk mempertahankan momentum adopsi kendaraan listrik, Singapura pada September memperpanjang skema Insentif Adopsi Awal Kendaraan Listrik selama dua tahun hingga 2025.

Berdasarkan program tersebut, mobil dan taksi bertenaga listrik baru yang terdaftar akan mendapatkan potongan sebesar 45% dari biaya pendaftaran tambahan, yaitu pajak yang dikenakan saat pendaftaran kendaraan, yang dibatasi hingga Rp 180 juta (SG$15.000).

Selain itu, orang yang mendaftarkan mobil atau taksi dengan emisi yang lebih bersih akan memenuhi syarat untuk mendapatkan potongan emisi yang akan digunakan untuk mengimbangi biaya pendaftaran tambahan mobil atau taksi tersebut.

BMI, perusahaan Fitch Solutions, mengatakan subsidi kendaraan listrik yang diperluas dan perakitan lokal Hyundai Ioniq EV akan meningkatkan segmen kendaraan listrik penumpang di Singapura sepanjang 2024.

"Kami mencatat bahwa infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Singapura perlu diperluas dengan cepat dalam jangka menengah untuk mendukung adopsi kendaraan listrik yang berkelanjutan. Yang perlu diperhatikan, solusi transportasi umum dan mobilitas mikro yang dikembangkan dengan baik, bersama dengan tingginya biaya kepemilikan kendaraan di Singapura, semuanya akan berfungsi untuk membatasi potensi ukuran pasar," kata para analis BMI dalam laporan bulan Juni.

BMI memperkirakan penjualan kendaraan listrik penumpang di Singapura akan meningkat sebesar 73,7% tahun ke tahun pada 2024, dengan penjualan kendaraan listrik plug-in hybrid meningkat sebesar 53,4% dan penjualan kendaraan listrik baterai sebesar 74,7%.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.