Perusahaan Brasil JBS memasok kotoran hewan dari operasinya di luar negeri untuk produksi bahan bakar penerbangan terbarukan.
Perusahaan pengepakan daging terbesar di dunia tersebut juga sedang mempelajari inisiatif serupa di Brasil melalui merek Friboi.
Dalam dua tahun, 1,2 juta metrik ton lemak sapi dan lemak babi dari unit JBS di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia telah diarahkan ke produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) dan bahan bakar terbarukan lainnya.
Di Brasil, Friboi memulai studi untuk menguji kelayakan pasokan kotoran hewan untuk produksi SAF lokal, yang dipandang sebagai solusi penting bagi penerbangan komersial untuk mengurangi emisi karbon.
“Dengan menggunakan kembali kotoran hewan, kami berkontribusi terhadap lingkungan dan membantu sektor penting ini dalam proses dekarbonisasi,” kata Global Chief Sustainability Officer JBS Jason Weller, dikutip dari Reuters, Senin (22/7).
Inisiatif ini memperkuat komitmen perusahaan terhadap pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan ekonomi sirkular.
JBS juga sedang mempelajari kelayakan produksi bahan bakar terbarukan untuk kapal sebagai alternatif pengganti minyak bunker melalui Biopower, perusahaan yang fokus pada manufaktur biodiesel.
Biopower memiliki tiga pabrik di Brazil untuk produksi biofuel dari limbah organik pengolahan ternak.
JBS dikendalikan oleh J&F, sebuah perusahaan induk yang dimiliki oleh miliarder Brasil bersaudara Joesley dan Wesley Batista. Mereka telah berupaya untuk memperluas inisiatif mereka dalam energi berkelanjutan.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.