Katadata Green
Banner

Demi Dana Iklim, Azerbaijan Cari Dukungan Produsen Bahan Bakar Fosil

123.com/Dzmitry Skazau
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 22 Juli 2024, 19.46

Azerbaijan pada hari Jumat mengumumkan akan meluncurkan dana iklim baru yang bertujuan untuk memobilisasi US$1 miliar untuk mendukung target iklim nasional baru negara-negara berkembang.

Menurut rencana, dana baru tersebut akan ditempatkan di ibu kota Baku dan diawasi oleh dewan pemegang saham multi-nasional.

Sebagai tuan rumah KTT Iklim PBB COP29, Azerbaijan berharap dana iklim baru akan dikapitalisasi dengan kontribusi dari 10 negara produsen bahan bakar fosil serta perusahaan minyak dan gas.

Pada awalnya, Azerbaijan meminta pungutan atas produksi bahan bakar fosil untuk mengumpulkan dana guna mengatasi perubahan iklim. Setelah menghadapi penolakan dari beberapa negara, Azerbaijan kemudian berubah arah.

“Negara-negara yang kaya akan sumber daya alam harus menjadi yang terdepan dalam mengatasi perubahan iklim. Kami menyerukan kepada para donor untuk bergabung dengan kami sehingga kami dapat memenuhi rencana COP29 untuk meningkatkan ambisi dan bisa beraksi,” kata Presiden COP29 Mukhtar Babayev.

Isu pendanaan akan mendominasi perundingan iklim COP29 di Baku pada bulan November. Negara-negara peserta KTT akan mencoba menyepakati target global baru untuk pendanaan iklim yang akan ditransfer oleh negara-negara kaya ke negara-negara miskin setiap tahun mulai 2025.

Pada saat konferensi pers di hari Jumat, Mukhtar tidak mengungkap negara atau perusahaan donor yang telah didekati. Dia hanya menegaskan bahwa Azerbaijan akan menjadi kontributor pendiri dengan kontribusi awal yang belum ditentukan.

Para kontributor akan melakukan transfer tahunan untuk dana tersebut dan akan mendedikasikan 20% pendapatan yang dihasilkan dari investasi ke Fasilitas Pendanaan Cepat Tanggap (Rapid Response Funding Facility)

Fasilitas tersebut yang akan membantu negara-negara paling rentan dalam hal tanggap darurat bencana iklim.

Menurut pejabat berweang Azerbaijan, dana tersebut akan lebih cepat dibandingkan bank pembangunan multilateral dan fasilitas global lainnya karena pemegang saham akan secara langsung memutuskan proyek mana yang akan diinvestasikan.

Dalam beberapa minggu mendatang, Azerbaijan akan meluncurkan kelompok kerja yang terdiri dari para ekonom dan pakar lainnya untuk membuat formula bagi calon donor untuk memutuskan berapa banyak mereka akan berkontribusi dan bagaimana negara-negara berkembang dapat mengakses dana tersebut.

Rencana iklim nasional baru negara-negara yang harus diserahkan ke PBB tahun depan, dikenal sebagai NDC, harus selaras dengan tujuan perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius tetapi tidak mengesampingkan pendanaan untuk proyek bahan bakar fosil tertentu.

KTT iklim PBB tahun lalu di Uni Emirat Arab berakhir dengan perjanjian global yang menyerukan transisi dari bahan bakar fosil untuk mencapai nol emisi pada 2050.

Ketua iklim PBB Simon Stiell mengatakan pada hari Jumat bahwa keberhasilan COP29 bergantung pada kemajuan dalam meningkatkan pendanaan iklim.

“Kemajuan di Baku bukan hanya soal angka-angka baru yang ramah lingkungan. Ini soal meningkatkan penyaluran pendanaan iklim sehingga dapat memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang saat ini dan di masa depan,” kata Simon, dikutip dari Reuters, Jumat (19/7).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.