Amerika Serikat (AS) mengajak Indonesia untuk bergabung dengan sebuah kemitraan multinasional untuk meningkatkan standar lingkungan hidup di negara Asia Tenggara ini. Seorang pejabat senior AS mengatakan kedua negara mendiskusikan sebuah kesepakatan mengenai mineral-mineral yang sangat penting (critical minerals).
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Hidup Jose Fernandez berbicara dengan pemerintah Indonesia mengenai Kemitraan Keamanan Mineral (MSP), sebuah kolaborasi 14 negara dan Uni Eropa, dalam kunjungannya ke Jakarta minggu ini.
Fernandez mengatakan MSP, yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan rantai pasokan mineral penting yang berkelanjutan dan memfasilitasi dukungan keuangan dan diplomatik, akan menjadi peluang untuk meningkatkan standar lingkungan dan tata kelola di sektor mineral Indonesia.
Indonesia, yang memiliki cadangan mineral yang kaya seperti nikel, tembaga, dan bauksit, ingin mempromosikan dirinya sebagai pusat produksi baterai dan kendaraan listrik.
Indonesia telah memperluas industri pengolahan nikel secara besar-besaran sejak melarang ekspor bijih yang belum diolah pada tahun 2020. Namun, para pencinta lingkungan menyalahkan industri ini atas deforestasi, polusi air dan udara yang disebabkan oleh pabrik peleburan (smelter).
“Saya yakin hal ini akan mendorong lebih banyak investasi di Indonesia, dan bukan sembarang investasi, tetapi juga investasi yang bermanfaat bagi masyarakat, yang menjunjung tinggi hukum ketenagakerjaan, yang menjunjung tinggi hukum lingkungan,” ujar Fernandez seperti dikutip Reuters, Selasa (16/7).
Ia menyebut energi nuklir sebagai salah satu opsi yang ditawarkan AS kepada Indonesia. Pasalnya, nuklir bisa menyediakan banyak energi dengan jejak yang relatif kecil untuk waktu yang sangat lama tanpa emisi karbon sama sekali.
"Indonesia adalah salah satu dari tujuh negara yang akan didukung oleh AS untuk menjadi pusat semikonduktor," ujar Fernandez.
Jakarta telah meminta Washington untuk membuat kesepakatan perdagangan mineral yang penting yang serupa dengan kesepakatan AS dengan Jepang. Fernandez mengatakan bahwa diskusi ini berjalan dengan positif, tetapi ia menolak untuk menyebutkan jadwal kapan kesepakatan dapat dicapai.
“Kami sangat puas dengan jalannya diskusi yang sedang berlangsung. Kami akan terus mengembangkan diskusi-diskusi tersebut ke depannya,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ia dan Fernandez mendiskusikan cara-cara untuk mengembangkan mineral-mineral penting dan rencana untuk menciptakan sebuah forum mineral, yang dapat dikembangkan sebagai sebuah platform rantai pasokan.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.