Katadata Green
Banner

Brasil Targetkan 100 Negara Bergabung Dalam Aliansi Melawan Kelaparan

freepik.com/jcomp
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 15 Juli 2024, 21.06

Lebih dari 100 negara diperkirakan akan mendukung aliansi global melawan kelaparan yang diusulkan Brasil untuk mengatasi meningkatnya jumlah orang yang mengalami kelaparan di dunia.

Menteri Pembangunan Sosial Brasil Wellington Dias akan menyambangi PBB minggu depan untuk mempromosikan aliansi tersebut, sebuah inisiatif utama Presiden Luiz Inacio Lula da Silva untuk mengurangi kemiskinan di Brasil dan di seluruh dunia.

Sejak Luiz Inacio menjabat tahun lalu untuk masa jabatan ketiga tidak berturut-turut, Brasil telah membuat kemajuan dalam mengurangi kerawanan pangan dan kemiskinan di negara dengan perekonomian terbesar di Amerika Latin tersebut.

Brasil mengharapkan dukungan besar terhadap inisiatif dalam kelompok negara-negara kaya G20 yang dipimpin oleh negara Amerika Selatan tersebut pada tahun ini.

Peluncuran resmi Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan direncanakan pada KTT G20 di Rio de Janeiro pada bulan November, namun semua masalah mengenai teks perjanjian telah diselesaikan sepenuhnya.

Menurut Dias, hal tersebut membuka jalan bagi beberapa negara untuk mengumumkan dukungan mereka di awal Juli pada pertemuan G20 di kota Brasil.

“Kami sedang mengerjakan komitmen yang telah ditandatangani, dan saya pikir kami dapat menjangkau lebih dari seratus negara pada bulan November,” ujar Dias.

Aliansi ini bertujuan untuk membangun mekanisme alokasi sumber daya keuangan dan pengetahuan yang efisien.

Targetnya adalah menghapus semua negara dari peta kelaparan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada 2030.

Brasil mencapai tujuan tersebut pada 2014 dengan tingkat kekurangan gizi di bawah 2,5% selama tiga tahun, namun kembali masuk dalam peta kelaparan pada 2021, ketika angka tersebut meningkat menjadi 4,1%, dan memburuk menjadi 4,7% pada 2022.

FAO akan menerbitkan laporan tahunannya mengenai Keadaan Ketahanan Pangan dan Gizi di Dunia (SOFI) pada akhir bulan ini dan diperkirakan akan menunjukkan peningkatan kelaparan di dunia pada 2023.

Dias mengatakan angka tersebut seharusnya mencerminkan perbaikan indeks Brasil karena data dari badan statistik negara tersebut menunjukkan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan parah turun menjadi 8,7 juta dari 33,1 juta pada 2022.

“Brasil kemungkinan besar akan menjadi salah satu negara dengan pengurangan kerawanan pangan terbesar, jika bukan yang terbesar, dibandingkan dengan jumlah penduduknya, serta tingkat kemiskinan dan kemiskinan yang ekstrim,” ujar Dias, dikutip dari Reuters, Jumat (12/7).

Menurut Dias, hal tersebut akan meningkatkan kredibilitas Brasil dalam memimpin aliansi global yang diusulkan.

Target Brasil adalah kembali keluar dari peta kelaparan pada 2026, ketika masa jabatan Lula berakhir.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.