Banner

Kurangi Separuh Sampah Makanan Berarti Kurangi Kelaparan 153 Juta Jiwa

freepik.com
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 3 Juli 2024, 18.03

OECD dan badan pangan PBB mengatakan bahwa mengurangi separuh dari sampah makanan dapat mengurangi emisi pemanasan iklim dan mengakhiri kekurangan gizi bagi 153 juta orang di seluruh dunia.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sekitar sepertiga makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia hilang atau terbuang secara global, menghasilkan emisi yang tidak berguna dan lebih sedikit makanan yang tersedia bagi mereka yang membutuhkan.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa jumlah kalori yang hilang dan terbuang saat produk keluar dari lahan pertanian hingga sampai ke toko-toko dan rumah tangga pada 2033 dapat mencapai dua kali lipat dari jumlah kalori yang saat ini dikonsumsi di negara-negara berpenghasilan rendah dalam setahun.

Memotong dua kali lipat jumlah makanan yang hilang dan terbuang di sepanjang perjalanan dari lahan pertanian hingga ke meja makan berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca pertanian global sebesar 4% dan jumlah orang yang mengalami kekurangan gizi sebanyak 153 juta orang pada 2030.

"Target ini merupakan batas atas yang sangat ambisius dan akan membutuhkan perubahan substansial baik dari sisi konsumen maupun produsen," demikian ungkap laporan tersebut.

Pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya menyumbang sekitar seperlima dari emisi gas rumah kaca global yang disebabkan oleh manusia.

Negara-negara di dunia telah berkomitmen untuk mengurangi sampah makanan per kapita sebesar 50% pada 2030 sebagai bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan, tetapi belum ada target global untuk mengurangi kehilangan makanan di sepanjang rantai pasokan produksi.

Antara 2021 dan 2023, buah dan sayuran menyumbang lebih dari separuh makanan yang hilang dan terbuang karena sifatnya yang sangat mudah rusak dan umur simpan yang relatif pendek. Sereal menyusul, menyumbang lebih dari seperempat makanan yang hilang dan terbuang.

FAO memperkirakan sekitar 600 juta orang akan menghadapi kelaparan pada 2030.

"Langkah-langkah untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan dapat secara signifikan meningkatkan asupan makanan di seluruh dunia karena lebih banyak makanan yang tersedia dan harga-harga yang turun, memastikan akses yang lebih besar terhadap makanan untuk populasi berpenghasilan rendah," kata laporan tersebut, dikutip dari Channel NewsAsia, Selasa (2/7).

Mengurangi separuh kehilangan dan pemborosan pangan di tahun 2030 dapat meningkatkan asupan pangan sebesar 10% untuk negara-negara berpenghasilan rendah, 6% di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, dan 4% di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.