Tiongkok mengumumkan penyelidikan mengenai apakah Uni Eropa telah menerapkan praktik perdagangan yang tidak adil ketika perusahaan-perusahaan Tiongkok mengajukan penawaran untuk proyek-proyek di blok 27 negara tersebut.
Ini merupakan langkah terbaru dalam perang dagang antara kedua raksasa ekonomi tersebut.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan penyelidikan akan terfokus kepada tenaga angin, fotovoltaik, peralatan keamanan, dan kereta listrik.
Dikutip dari The Associated Press, Rabu (10/7), Uni Eropa menggunakan peraturan baru untuk memeriksa perusahaan yang mengajukan penawaran untuk proyek-proyek di Eropa.
Pemeriksaan tersebut mencakup apakah subsidi Tiongkok memberikan keuntungan yang tidak adil bagi perusahaan turbin angin dalam persaingan proyek di Spanyol, Yunani, Prancis, Rumania, dan Bulgaria.
Tiongkok menuduh Uni Eropa melakukan proteksionisme dan distorsi sembrono terhadap definisi subsidi sebagai tanggapan atas pemeriksaan tersebut.
Uni Eropa juga memeriksa perusahaan-perusahaan Tiongkok yang mengajukan penawaran untuk pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 455 megawatt di Rumania dan pengadaan 20 kereta listrik di Bulgaria.
Penyelidikan Tiongkok akan selesai sebelum 10 Januari, dengan kemungkinan perpanjangan tiga bulan hingga April. Ini sesuai permintaan Kamar Dagang Tiongkok untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik.
Uni Eropa memberlakukan tarif sementara pada kendaraan listrik buatan Tiongkok pekan lalu karena subsidi diduga memberikan keuntungan yang tidak adil bagi produsen mobil yang mengekspor dari Tiongkok.
Sebagai tanggapan, Tiongkok telah meluncurkan penyelidikan terhadap ekspor daging babi Eropa.
Baik Uni Eropa maupun Amerika Serikat khawatir harga mobil Tiongkok yang murah akan membebani produsen dalam negeri mereka dan menyebabkan PHK di pabrik-pabrik.
Ekspor otomotif Tiongkok telah meningkat sekitar 30% dalam enam bulan pertama tahun ini.