Katadata Green HUT RI 79
Banner

WIPO: Tiongkok Memimpin Perlombaan Paten Kecerdasan Buatan Generatif

123RF.com/Worawut Prasuwan
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 4 Juli 2024, 16.09

Tiongkok jauh di depan negara-negara lain dalam penemuan kecerdasan buatan generatif seperti chatbot dan mengajukan paten enam kali lebih banyak daripada saingan terdekatnya Amerika Serikat.

Menurut Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), yang mengawasi sistem bagi negara-negara untuk berbagi pengakuan paten, kecerdasan buatan generatif menjadi tren dengan lebih dari 50 ribu aplikasi paten yang diajukan dalam satu dekade terakhir.

Kecerdasan buatan generatif (GenAI) menghasilkan teks, gambar, kode komputer, dan bahkan musik dari informasi yang ada. Seperempat dari paten diajukan pada 2023.

"Ini adalah area yang berkembang pesat, ini adalah area yang tumbuh dengan kecepatan yang meningkat. Dan ini adalah tempat yang kami perkirakan akan terus berkembang," kata Manajer Analisis Paten WIPO, Christopher Harrison.

Lebih dari 38.000 penemuan GenAI diajukan oleh Tiongkok antara 2014-2023 versus 6.276 yang diajukan oleh Amerika Serikat selama periode yang sama.

Christopher mengatakan aplikasi paten Tiongkok mencakup berbagai sektor, mulai dari mengemudi secara otonom, penerbitan hingga manajemen dokumen.

Korea Selatan, Jepang, dan India masing-masing menduduki peringkat ketiga, keempat, dan kelima, dengan India tumbuh paling cepat.

Para pengaju paten teratas adalah ByteDance dari Tiongkok, yang memiliki aplikasi video TikTok; Alibaba Group yang merupakan raksasa e-commerce Tiongkok; dan Microsoft, pendukung perusahaan rintisan OpenAI yang menciptakan ChatGPT.

Sementara chatbot dengan kemampuan meniru diskursus manusia sudah banyak digunakan oleh peritel dan lainnya untuk meningkatkan layanan pelanggan, GenAI memiliki potensi untuk mengubah banyak sektor ekonomi lainnya seperti sains, penerbitan, transportasi atau keamanan.

"Data paten menunjukkan bahwa ini adalah area yang akan memiliki dampak besar di berbagai sektor industri di masa mendatang," kata Christopher, dikutip dari Reuters, Rabu (3/7).

Dia menyoroti sektor ilmiah di mana molekul yang dibuat GenAI memiliki potensi untuk mempercepat pengembangan obat.

WIPO mengharapkan gelombang paten lebih lanjut akan segera diajukan dan berencana untuk merilis pembaruan data di masa mendatang. WIPO mungkin akan menggunakan GenAI untuk menggambarkan tren tersebut.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.