Pemerintah Selandia Baru Umumkan Strategi Iklim Baru

Pemerintah Selandia Baru mengumumkan rencana untuk membangun infrastruktur yang lebih tangguh dan meningkatkan produksi energi ramah lingkungan.

Rencana tersebut juga termasuk dukungan terhadap teknologi mitigasi iklim dan peningkatan hutan sebagai bagian dari strategi iklim baru.

“Kita perlu bekerja sama untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan bersiap menghadapi dampaknya di masa depan,” kata Menteri Perubahan Iklim Simon Watts, dikutip dari Reuters, Rabu (10/7).

Menurut Simon, strategi tersebut dibuat berdasarkan lima pilar inti dan menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk mencapai target perubahan iklim.

Pilar-pilar tersebut mencakup memastikan ketahanan infrastruktur dan kesiapan masyarakat, adanya pasar kredibel yang mendukung transisi iklim, ketersediaan energi ramah lingkungan yang melimpah dan terjangkau, adanya inovasi iklim terdepan di dunia, dan adanya solusi berbasis alam untuk mengatasi perubahan iklim.

Pada akhir 2023, Komisi Perubahan Iklim, yang merupakan pakar yang didanai pemerintah namun independen, mengatakan Selandia Baru tidak berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target iklimnya pada akhir dekade ini.

Masih banyak yang perlu dilakukan untuk mendorong perubahan, menghilangkan hambatan dan mendukung investasi.

Selain itu, pemerintahan sayap kanan-tengah yang mulai menjabat pada November lalu telah membatalkan beberapa kebijakan lingkungan hidup, termasuk mencabut larangan eksplorasi minyak dan gas serta menghapuskan gas pertanian dari skema perdagangan emisi negara tersebut.

Simon mengatakan pemerintah akan segera berkonsultasi mengenai rencana pengurangan emisi untuk periode antara tahun 2026 dan 2030, yang akan menjadi dasar tanggapannya untuk mengurangi emisi Selandia Baru sesuai target.