Katadata Green HUT RI 79
Banner

Kopi, Telur dan Nasi Putih Bisa Tingkatkan Level PFAS di Tubuh Manusia

freepik.com
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 6 Juli 2024, 11.22

Penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak nasi putih, kopi, telur, dan makanan laut biasanya menunjukkan lebih banyak bahan kimia beracun di dalam plasma dan air susu ibu mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makanan yang mengandung tingkat PFAS yang lebih tinggi. Sampel dari 3 ribu ibu hamil diteliti.

Penelitian ini menjadi salah satu penelitian pertama yang menunjukkan bahwa kopi dan nasi putih mungkin terkontaminasi pada tingkat yang lebih tinggi daripada makanan lainnya.

Hubungan antara konsumsi daging merah dan tingkat PFOS, salah satu senyawa PFAS yang paling umum dan berbahaya, juga diteliti.

Para peneliti mengatakan temuan tersebut menyoroti keberadaan bahan kimia di mana-mana dan berbagai cara bahan kimia tersebut dapat masuk ke dalam suplai makanan.

"Hasilnya jelas menunjukkan perlunya pengelolaan lingkungan, dan menjauhkan PFAS dari lingkungan dan rantai makanan. Sekarang kita berada dalam situasi di mana mereka ada di mana-mana dan akan terus ada meskipun kita melakukan remediasi yang agresif," kata Peneliti dari Dartmouth, Megan Romano, yang juga penulis utama penelitian tersebut.

PFAS merupakan bahan kimia yang terdiri dari sekitar 16.000 senyawa yang digunakan untuk membuat produk yang tahan terhadap air, noda, dan panas. 

Bahan kimia ini disebut “forever chemicals” karena tidak terurai secara alami dan telah ditemukan terakumulasi dalam tubuh manusia.

Bahan kimia ini dikaitkan dengan kanker, cacat lahir, penyakit hati, penyakit tiroid, penurunan jumlah sperma, dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya.

Meskipun regulator berfokus pada pengendalian polusi di air, makanan dianggap sebagai jalur paparan yang paling umum.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menuai kritik karena dianggap gagal melindungi pasokan makanan nasional.

Di antara kontroversi lainnya, FDA mengubah metode pengujiannya agar terlihat seolah-olah makanan yang diuji tidak mengandung PFAS, padahal sebenarnya tingkat kandungan dalam makanan yang diuji tersebut dianggap mengkhawatirkan oleh banyak advokat.

PFAS dapat mencemari makanan melalui beberapa jalur. Pada beras, para peneliti menduga berasal dari tanah atau air pertanian yang terkontaminasi. 

Peralatan masak antilengket juga sering mengandung bahan kimia tersebut, atau bisa juga dalam air yang digunakan untuk memasak.

Para peneliti menemukan tingkat PFAS yang lebih tinggi yang terkait dengan telur dari ayam kampung. Menurut Megan, ini dapat dikaitkan dengan unggas yang lebih sering diberi makan dengan sisa-sisa makanan.

Lumpur limbah yang tercemar PFAS, yang digunakan sebagai alternatif pupuk yang murah, juga dapat mencemari tanah tempat ayam mencari makan, dan telah ditemukan mencemari daging sapi. Bahan kimia tersebut juga dapat berada di dalam pakan unggas.

Pada kopi, para peneliti menduga bahwa biji kopi, air yang digunakan untuk menyeduh, atau tanah dapat terkontaminasi.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa filter kopi yang digunakan untuk menyaring kopi mengandung PFAS, dan gelas kertas atau kemasan makanan lainnya juga umumnya mengandung bahan kimia tersebut.

Sementara itu, makanan laut sering ditemukan terkontaminasi dengan PFAS karena polusi air yang begitu meluas.

Para advokat kesehatan masyarakat mengatakan pelarangan bahan kimia kecuali untuk penggunaan yang esensial adalah satu-satunya cara untuk mulai mengatasi masalah ini secara luas.

Menurut Megan, penelitian terbaru itu juga menemukan bahwa pola makan yang tinggi buah, gandum utuh dan serat makanan yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat PFAS yang lebih rendah.

Makan makanan yang bervariasi sehingga tidak ada satu sumber protein yang terdiri dari proporsi asupan yang terlalu besar juga akan bermanfaat.

"Hal ini tidak hanya membantu Anda mengurangi paparan terhadap PFAS, tetapi juga kontaminan lain yang mungkin kami antisipasi dalam makanan," kata Megan, dikutip dari The Guardian, Kamis (4/7).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.