Banner

Kota Paris Berupaya Kurangi Polusi Suara Hingga Empat Desibel

Freepik
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 11 Juni 2024, 16.40

Hidup di tengah hiruk pikuk Paris yang indah, salah satu kota paling berisik di Eropa, harus dibayar mahal oleh tubuh.

Berdasarkan analisis gabungan dari organisasi Bruitparif dan Airparif, sekitar 80% orang di wilayah Ile-de-France terpengaruh oleh tingkat polusi suara dan udara yang melebihi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO memperingatkan bahwa mereka yang tinggal di jantung kota Paris secara khusus dibombardir oleh kebisingan - yang merupakan pemicu kesehatan lingkungan terbesar kedua di Eropa.

Untuk mengatasi ancaman ini, pihak berwenang berupaya mengurangi kebisingan di seluruh ibu kota hingga empat desibel.

Mereka meluncurkan konsultasi publik minggu lalu untuk mencari cara meredam kebisingan transportasi dan kebisingan lingkungan lainnya.

Upaya Paris untuk meredam kebisingan berjalan seiring dengan agenda ramah lingkungan kota tersebut.

Dalam beberapa bulan dan tahun terakhir, dewan kota telah menutup beberapa area seperti tepi Sungai Seine untuk lalu lintas, menghukum kendaraan yang paling banyak menimbulkan polusi, dan meresmikan ratusan kilometer jalur sepeda baru.

Langkah-langkah tersebut telah membantu meredam suara gemuruh lalu lintas. Rencana pengurangan kebisingan yang pertama dilaporkan telah berhasil mengurangi kebisingan jalan sebesar 20% (dua desibel) antara 2015 dan 2020.

Langkah yang lebih spesifik termasuk pemasangan radar suara di beberapa arondisemen tertentu untuk mendeteksi dan mendenda kendaraan yang paling berisik. Aspal pengurang kebisingan juga telah diujicobakan di Rue de Courcelles, demi kepuasaan penduduknya.

Dengan rencana pengendalian kebisingan kedua dari 2021 hingga 2026, Paris menargetkan penurunan antara satu hingga empat desibel jika memungkinkan.

“Kami khawatir soal kemampuan untuk bisa menjamin kedinamisan Paris, karakternya yang hidup sekaligus hak-hak dasar, yaitu hak untuk beristirahat dan tidur,” ujar wakil walikota pertama, Emmanuel Gregoire, dikutip dari Euronews pada Senin (10/6).

Konsultasi publik, yang akan berlangsung hingga Oktober, akan mengidentifikasi langkah-langkah untuk mengurangi kebisingan di lingkungan (transportasi) dan di wilayah sekitar, seperti kehidupan malam.

Namun, Olimpiade Musim Panas yang berlangsung bulan depan akan menjadi gangguan yang unik. Walikota Anne Hidalgo mengumumkan bahwa teras musim panas dapat digunakan hingga tengah malam dari batas waktu biasanya pukul 10 malam.

Ademe (Badan Manajemen Lingkungan dan Energi Prancis) memperkirakan biaya sosial akibat kebisingan di wilayah Ile-de-France mencapai €42,6 miliar (Rp 746,99 triliun) per tahun.

Hal ini menjelaskan berbagai dampak kesehatan mental dan fisik yang disebabkan oleh polusi suara, dengan gangguan tidur yang terkait dengan stres, kinerja kerja yang lebih buruk, dan masalah jantung.

Di seluruh Uni Eropa, lebih dari 30% orang terpapar polusi suara pada tingkat yang melebihi 55 desibel di malam hari - yang didefinisikan oleh WHO sebagai ambang batas gangguan kardiovaskular dan tekanan darah tinggi.

Rencana baru Paris bertujuan untuk membuat 63% penduduk mendapatkan manfaat dari standar malam hari WHO, naik dari 54% saat ini.

Wakil Walikota untuk Transisi Ekologi, Dan Lert, akan memimpin inisiatif ini - menyatukan komite lokal, otoritas kesehatan dan keselamatan, dan polisi kota.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.