Komisi Eropa menyetujui skema bantuan negara Italia senilai €35,3 miliar atau US$38 miliar (Rp 618 triliun) selama 20 tahun ke depan untuk mendukung peningkatan listrik yang dihasilkan melalui sumber-sumber terbarukan.
Komisi Uni Eropa mengatakan bantuan tersebut akan dibiayai melalui pungutan yang dimasukkan ke dalam tagihan listrik dan dibayarkan oleh konsumen. Skema ini akan membantu Italia mengurangi emisi karbon.
Subsidi, yang akan berlangsung hingga akhir 2028, akan mendukung pembangunan pembangkit-pembangkit listrik baru yang menggunakan teknologi inovatif, termasuk energi panas bumi, tenaga angin lepas pantai, biogas, dan biomassa.
Pembangkit-pembangkit tersebut diharapkan dapat menambah kapasitas listrik terbarukan sebesar hampir 4,9 gigawatt (GW) ke dalam sistem kelistrikan Italia.
“Dengan skema ini, bantuan akan berbentuk kontrak dua arah untuk selisih untuk setiap kilowatt-jam listrik yang diproduksi dan dimasukkan ke dalam jaringan, dan akan dibayar untuk jangka waktu yang sama dengan masa manfaat pembangkit listrik,” kata Komisi Uni Eropa, dikutip dari Reuters pada Selasa (4/6).
Proyek-proyek tersebut akan dipilih melalui proses penawaran yang transparan dan non-diskriminatif. Para penerima manfaat akan menawar tarif insentif - harga kesepakatan - yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing proyek.
Tahun lalu, Italia merupakan importir listrik terbesar di Eropa karena biaya listrik yang lebih tinggi dari rata-rata.
Kapasitas Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Italia meningkat sebesar 1,7 gigawatt (GW) menjadi 32 GW pada kuartal pertama.
Kenaikan tersebut berkat adanya lonjakan pengembangan proyek besar, menurut Italia Solare, satu-satunya asosiasi Italia yang didedikasikan secara eksklusif untuk rantai nilai Solar PV, pada Senin (27/5).
Tenaga yang berasal dari proyek surya baru dengan ukuran lebih dari 1 megawatt (MW) masing-masing meningkat sebesar 373% pada kuartal yang berakhir Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Proyek-proyek fotovoltaik berukuran menengah di atap bangunan komersial dan industri juga meningkat sebesar 106% dalam hal total tenaga dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, pengembangan proyek-proyek yang lebih kecil justru melambat.
Hingga 2023, transisi energi Italia didasarkan pada pengembangan banyak panel surya yang dipasang di atap.
Hal ini menyebabkan biaya pembangkitan tenaga listrik tetap tinggi di Italia, dan juga menciptakan risiko bagi jalur dekarbonisasi.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.