Katadata Green
Banner

Pertumbuhan PLTB-PLTS di Uni Eropa Menggusur Pembangkit Energi Fosil

ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/hp.
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 4 Juni 2024, 09.29

Pembangkit listrik tenaga angin dan surya di Uni Eropa meningkat 46% dari 2019 hingga 2023 ketika Komisi Eropa yang saat ini menjabat mengganti seperlima dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil di blok tersebut.

Komisi Eropa telah mengusulkan target 45% sumber energi terbarukan dalam bauran energi secara keseluruhan pada 2030.

Pemilihan Parlemen Eropa akan berlangsung pada tanggal 6-9 Juni. Jajak pendapat menunjukkan kelompok-kelompok pro-Uni Eropa yang berada di tengah-tengah - kanan-tengah, kiri-tengah, Partai Hijau dan kaum liberal - akan mendapatkan mayoritas suara yang lebih kecil dari saat ini. 

Sementara kelompok sayap kanan akan mendapatkan keuntungan.

Meskipun banyak kebijakan Uni Eropa untuk mengekang emisi gas rumah kaca sudah ada, beberapa undang-undang akan ditinjau kembali dalam lima tahun ke depan. 

Kemungkinan akan lebih sulit mendorong undang-undang yang lebih ambisius.

Kapasitas pembangkit tenaga angin dan surya di Uni Eropa telah meningkat 65% sejak tahun 2019. Kapasitas pembangkit tenaga angin naik 31% menjadi 219 gigawatt (GW) pada tahun 2023. 

Kapasitas pembangkit tenaga surya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 257 GW, setara dengan pemasangan lebih dari 230.000 panel surya setiap hari selama empat tahun, menurut laporan dari lembaga pemikir Ember.

Tanpa ekspansi ini, pembangkit listrik berbahan bakar fosil hanya akan turun 1,9% (21 TWh) dan bukannya 22%, karena permintaan listrik yang lebih rendah diimbangi dengan penurunan pembangkit dari sumber energi bersih lainnya.

“Uni Eropa kini memiliki lebih banyak pembangkit listrik tenaga angin dan surya yang dikembangkan di dalam negeri dibandingkan sebelumnya, sehingga mendorong pembangkit listrik batu bara dan gas ke titik terendah dalam sejarah,” ujar Direktur Program Eropa di Ember Sarah Brown, dikutip dari Reuters pada Senin (3/6).

Menurutnya, Uni Eropa sekarang berada di tengah-tengah pergeseran bersejarah dan permanen dari kebergantungannya kepada bahan bakar fosil untuk tenaga listrik.

Tambahan kapasitas pembangkit tenaga surya dan angin membantu mendorong pangsa energi terbarukan menjadi 44% bauran listrik Uni Eropa pada 2023 dari 34% pada 2019.

Sementara itu, penurunan pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas telah menurunkan pangsa pembangkit listrik berbahan bakar fosil menjadi 32,5% dari 39%.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.