Banner

Data Center Berpotensi Gunakan 9% Daya Listrik AS di 2030

Freepik
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 30 Mei 2024, 14.31

Data center berpotensi menggunakan hingga 9% dari total listrik yang dihasilkan di Amerika Serikat (AS) pada akhir dekade ini atau lebih dari dua kali lipat konsumsi saat ini. 

Ini bisa terjadi seiring dengan adanya investasi perusahaan teknologi untuk memperluas pusat komputasi mereka, menurut laporan dari Electric Power Research Institute.

Bergantung pada seberapa cepat adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan generatif (AI), yang mendorong ekspansi data center, dan efisiensi energi pusat-pusat data baru, tingkat pertumbuhan tahunan penggunaan listrik oleh industri ini diperkirakan berkisar 3,7%-15% hingga 2030.

Electric Power Research Institute merupakan organisasi penelitian berbasis di AS yang didanai oleh organisasi energi dan pemerintah.

Data center, bersama dengan peningkatan manufaktur domestik dan elektrifikasi transportasi, sedang mengangkat industri listrik AS dari dua dekade pertumbuhan yang datar. 

Pusat-pusat data ini memerlukan daya listrik besar untuk komputasi intensitas tinggi dan sistem pendingin. 

Satu data center besar yang baru dibangun memerlukan daya listrik yang sama dengan yang dibutuhkan untuk mengaliri 750.000 rumah, merujuk kepada pendapatan beberapa perusahaan energi tahun ini.

Peningkatan dua kali lipat penggunaan daya listrik oleh data center dapat membebani jaringan listrik negara dan menyebabkan kenaikan tagihan listrik serta pemadaman.

Sejak OpenAI merilis ChatGPT pada 2022, bisnis data center menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Walaupun pencarian awal mengunakan ChatGPT membutuhkan sekitar 10 kali lipat daya listrik dibandingkan pencarian Google biasa, penggunaan AI generatif yang semakin meningkat untuk membuat film dan musik bisa memerlukan daya yang jauh lebih besar.

"Dengan 5,3 miliar pengguna internet global, adopsi luas alat-alat bantu ini berpotensi memicu perubahan besar dalam kebutuhan daya," kata Electric Power Research Institute, dikutip dari Reuters pada Rabu (29/5).

Lembaga tersebut merekomendasikan efisiensi energi yang lebih baik untuk data center dan lebih banyak investasi pada jaringan listrik.

Pada 2023, sekitar 80% beban data center AS terkonsentrasi di 15 negara bagian, terutama Virginia dan Texas.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.