Data resmi terbaru menunjukkan bahwa Iran menghasilkan 1.186 gigawatt listrik terbarukan pada April 2024. Iran akan menggenjot kapasitas energi baru terbarukan (EBT) menjadi 10.000 Megawatt (MW).
Organisasi Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi, bagian dari Kementerian Energi Iran, mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mendominasi kapasitas terbarukan ini.
Mereka mengatakan kapasitas PLTS mencapai 58% dari total produksi. Sementara, pembangki listrik tenaga angin (PLTB) menyusulnya dengan berkontribusi 31% terhadap kapasitas terbarukan secara keseluruhan selama periode yang sama.Sedangkan, pembangkit listrik tenaga air dan fasilitas biomassa masing-masing menyumbang 9% dan 1% dari total kapasitas terbarukan pada April.
Dilansir Soal Quarter, Jumat (17/5), Pemerintahan Iran saat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terbarukan negara menjadi 10.000 MW. Saat ini, Iran menjadi tuan rumah lebih dari 100 pembangkit listrik terbarukan skala besar.
Kementerian Energi berencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik terbarukan negara sebesar 10.000 MW dalam 1,5 tahun ke depan. Tahun lalu, kementerian menandatangani nota kesepahaman dengan kontraktor swasta untuk pembangunan pembangkit listrik terbarukan ini di seluruh Iran.
Energi terbarukan, termasuk tenaga air, merupakan sekitar tujuh persen dari total pembangkit energi Iran, dengan gas alam mendominasi 90%.
Terlepas dari kondisi Iran yang menguntungkan untuk pengembangan energi terbarukan, negara tersebut telah gagal memenuhi targetnya. Menurut Iran’s Sixth Five-Year National Development Plan, negara tersebut menargetkan peningkapatan kapasitas hingga 5.000 MW pada 2021. Namun realisasi EBT tersebut hanya mencapai seperlima target.
Iran bercita-cita untuk menjadi pusat energi regional pada tahun 2021 tetapi menghadapi tantangan, termasuk kekurangan listrik. Banyak ahli percaya bahwa mengatasi kekurangan ini membutuhkan fokus pada pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi pembangkit listrik termal.
10 Negara dengan Kapasitas Energi Terbarukan Terbesar Dunia
Berdasarkan laporan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) bertajuk Renewable Energy Statistics 2023, Cina menjadi negara dengan kapasitas energi terbarukan atau EBT terbesar di dunia pada 2022.
Tercatat, Cina memiliki pembangkit listrik EBT dengan kapasitas mencapai 1,16 juta megawatt (MW) pada tahun lalu. Jumlah ini setara 34,31% dari total kapasitas energi terbarukan global yang mencapai 3,38 juta MW pada 2022.
Berikut daftar 10 negara dengan kapasitas energi terbarukan terbesar dunia pada 2022:
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.