Miliuner sekaligus pendiri Amazon, Jeff Bezos menghentikan pendanaan untuk lembaga sertifikasi dekarbonisasi paling terkemuka di dunia, Science Based Targets Initiative (SBTi).
SBTi merupakan organisasi global yang bertugas menilai apakah perusahaan telah melakukan dekarbonisasi sesuai dengan Kesepakatan Paris. Jasa SBTi, telah dipakai di seluruh dunia termasuk di Indonesia. PT Gojek Tokopedia Indonesia Tbk, menjadi salah satu perusahaan dalam negeri yang telah mengantongi validasi atas target dekarbonisasi pada Desember 2023 silam.
Pendiri Amazon itu melalui Bezos Earth Fund merupakan salah satu dari penyandang dana utama SBTi, bersama dengan Ikea Foundation. Keduanya menyumbang sekitar 61% dari total pendanaan SBTi. Saat ini, Bezos Earth Fund diperkirakan memiliki aset pendanaan hingga US$10 miliar.
Anggota Dewan Teknis SBTi Doreen Stabinsky mengatakan sebelumnya lembaga nirlaba Jeff Bezos tersebut telah berkomitmen menggelontorkan hibah senilai US$18 juta selama tiga tahun ke depan. Ia menyebut langkah mundur Bezos tersebut menandakan tren lebih luas di mana banyak miliuner menjauh dari pendanaan yang tidak sesuai dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Ini lebih dari sekadar SBTi, Bezos tunduk kepada Trump seperti halnya sekelompok miliarder tunduk kepada Trump," katanya seperti dilansir dari The Guardian.
Stabinsky mengatakan keputusan Bezos tersebut tidak mengejutkan. Saat masa kampanye, Bezos juga menghentikan dewan redaksi Washington Post yang ia miliki untuk mengambil posisi dukungan terhadap kandidat presiden. Ia melanjutkan saat ini para ilmuwan mengkhawatirkan langkah Donald Trump yang memangkas dana hibah federal. Penyebutan tentang krisis iklim juga telah dihapus atau diturunkan di seluruh situs web pemerintah AS.
Pada 2019, Amazon sendiri telah menyatakan komitmen untuk mencapai net zero di 2040. Setahun kemudian, perusahaan itu bergabung dalam proses validasi dekarbonisasi SBTi. Namun, pada Agustus 2023, SBTi mengeluarkan Amazon dari daftar perusahaan yang berkomitmen melakukan dekarbonisasi. Amazon dianggap tidak memenuhi salah satu syarat untuk masuk daftar tersebut dengan tidak melampirkan dokumen rencana pemangkasan emisi.
Pada bulan April 2024, SBTi mengumumkan rencana untuk mengizinkan perusahaan menggunakan kompensasi karbon dari pasar karbon sukarela untuk emisi tidak langsung. Langkah ini diprediksi telah dipengaruhi oleh Bezos Earth Fund. Hal ini memicu kemarahan internal dari staf, yang mengatakan bahwa mereka tidak diajak berkonsultasi, dan memperingatkan bahwa hal itu membuka pintu untuk greenwashing.
Sebelum pelantikan Trump bulan lalu, enam bank terbesar AS keluar dari kelompok iklim. Kelly Stone, analis kebijakan senior di ActionAid USA, mengatakan langkah untuk tidak lagi mendanai SBTi sangat mengecewakan, tetapi tidak terlalu mengejutkan saat ini.
“Kami melihat kemunduran besar dari banyak janji iklim dari perusahaan dan pelaku keuangan terbesar.”