Katadata Green
Banner

Tidak Semua Lahan Gambut Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini yang Berpotensi

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.
Avatar
Oleh Rezza 3 Februari 2025, 14.29

Organisasi nirlaba Pantau Gambut menyebut pembukaan lahan gambut untuk lumbung pangan tidak bisa dilakukan sembarangan karena akan menyebabkan kerusakan ekologis. 

Koordinator Nasional Pantau Gambut Lola Abas mengatakan hanya lahan gambut dangkal di bawah 1 meter yang boleh dibuka untuk lumbung pangan. Itupun hanya untuk lahan yang sudah pernah dibudidayakan sebelumnya atau lahan terlantar, dengan menerapkan teknologi pengelolaan air dan menyesuaikannya dengan karakteristik gambut. 

“Kalau tidak bisa mengelola, tidak melibatkan ahlinya, maka lahan gambut jangan dibuka sama sekali. Jangan serampangan diubah jadi lahan pertanian. Apalagi lahan gambut lindung yang berfungsi sebagai penyangga ekosistem dan cadangan air,” tegasnya

Lola mengatakan studi Kementerian Pertanian menunjukkan ada potensi lahan gambut dangkal untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian. Luasnya sekitar 7 juta hektare atau sepertiga dari total luas lahan gambut Indonesia yang mencapai 20 juta hektare. Namun, ia mewanti-wanti banyak proyek pengembangan lahan gambut sebelumnya yang justru gagal terlaksana dan memicu kegagalan ekologis. 

Studi Pantau Gambut di 30 lokasi pengembangan Food Estate di lahan gambut periode 2020-2023 menunjukkan semua area mengalami kegagalan. ‘Hasil studi tahun 2024 terungkap kondisi lahan di lahan gambut yang sudah dibuka hampir seluruhnya tidak sesuai untuk budidaya padi,” ujarnya.

Lola menyebut dari 3 blok eks-PLG Kalimantan Tengah dengan total luas 243.216 hektar, hanya 1% yang cocok untuk pertanian.  Sementara sisanya memiliki kesesuaian sedang hingga rendah. Lahan yang sudah dibuka sebagian besar ditinggalkan dan sebagian lainnya telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit yang dikuasai swasta.

Sementara itu, Azwar Maas, Peneliti Universitas Gadjah Mada mengatakan gambut yang masih utuh sebaiknya tidak diganggu, terutama gambut yang berkubah. Kubah ini merupakan sumber air untuk kesehatan tanah sekitarnya terutama pada musim kemarau. 

“Jika kubah gambut ini ikut dibuat saluran drainase/kanalisasi maka tidak ada lagi pencadangan air,” katanya. 

 

 

Editor : Rezza
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.