Lahan hutan seluas lebih dari 250 ribu hektare dibabat untuk pengembangan perkebunan, tambang, dan sawit sepanjang 2024.
Laporan Auriga Nusantara menunjukkan angka deforestasi di Indonesia mencapai 261.575 hektare pada 2024, naik sebesar 4.191 hektare dari deforestasi di 2023. Penggundulan hutan terutama terjadi di Kalimantan dan Sumatera yang masing-masing kehilangan hutan 124 ribu hektare dan 91 ribu hektare.
Juru Kampanye Auriga Nusantara Hilman Afif menyebut deforestasi ini dipicu oleh pengembangan kebun kayu, tambang, dan sawit yang mencakup 59% penggundulan hutan di Kalimantan. Kabupaten Kutai Kartanegara mencatatkan rekor tertinggi dengan kehilangan lebih dari 16 ribu hektare hutan.
“Sebanyak 83% kabupaten/kota mengalami deforestasi, dengan 68 kabupaten mencatatkan lebih dari 1.000 hektare alih fungsi hutan," ujarnya, Jumat (31/1)
Hilman mengatakan 57% deforestasi terjadi pada lahan yang dikuasai negara atau kawasan hutan. Rinciannya, hutan konservasi seluas 7.704 hektare, hutan lindung seluas 13.805 hektare dan hutan produksi seluas 128.358 hektare. Sisanya, deforestasi seluas 111.708 hektare (43%) terjadi di lahan dengan status area penggunaan lain (APL).
Sebagian besar deforestasi terjadi di kawasan hutan (57%), dengan 128.358 hektare hutan produksi mengalami degradasi. Selain itu, deforestasi di dalam konsesi industri, termasuk perkebunan kayu, tambang, dan logging, turut menyumbang hilangnya tutupan hutan. Seluas 36.068 hektare terjadi di konsesi logging, 41.332 hektare terjadi di konsesi kebun kayu, 38.615 hektare di konsesi tambang dan 37.483 hektare di konsesi sawit.
“Hilangnya tutupan hutan ini tentu mengancam keberadaan spesies langka seperti orangutan, harimau sumatera dan badak sumatera,” ujarnya.
Hilman mendorong pemerintah dan swasta untuk mereformasi tata kelola hutan, mengawasi izin konsesi, serta meningkatkan upaya konservasi.
Adapun 10 provinsi dengan deforestasi tertinggi pada 2024 adalah:
1. Kalimantan Timur – 44.483 ha
2. Kalimantan Barat – 39.598 ha
3. Kalimantan Tengah – 33.389 ha
4. Riau – 20.812 ha
5. Sumatera Selatan – 20.184 ha
6. Jambi – 14.839 ha
7. Aceh – 8.962 ha 8. Kalimantan Utara –
8.767 ha
9. Bangka Belitung – 7.956 ha
10. Sumatera Utara – 7.303 ha