Inggris merilis dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) ketiga yang menggambarkan komitmen negara tersebut untuk memangkas 81% emisi gas rumah kaca pada 2035, dari tingkat di tahun 1990.
Dokumen NDC merupakan salah satu kewajiban 193 negara yang terikat dalam Kesepakatan Paris. Dokumen ini berisi komitmen kebijakan iklim suatu negara, termasuk rencana pemangkasan emisi gas rumah kaca.
Dalam dokumen NDC yang mencakup rencana 2031-2035 ini, Inggris berencana menghasilkan 95% pembangkit energinya dari sumber berkelanjutan di 2030. Inggris juga menjadi anggota G7 pertama yang menutup semua PLTU batu bara, yang diselesaikan pada September 2024. Tidak hanya itu, Pemerintah Inggris juga berencana menghentikan semua penjualan mobil konvensional 2030.
Saat momen COP29 di Azerbaijan, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer mengatakan masa depan dunia ada di sektor energi bersih yang menciptakan lapangan pekerjaan. “Saya [Inggris] tidak ingin berada di tengah-tengah. Saya ingin berada paling depan dalam perlombaan ini,” katanya, dikutip dari BBC.
Baru-baru ini, Inggris mengumumkan investasi £1 miliar untuk membangun proyek kincir angin di Hull yang diprediksi akan menciptakan 1.300 lapangan pekerjaan.
Sejak mengambil tampuk kepemimpinan Inggris pada Juli silam, Starmer dan Partai Buruhnya telah mendorong banyak proyek tenaga angin lepas laut. Starmer juga berkomitmen tidak akan menerbitkan izin eksplorasi gas dan minyak baru di perairan Inggris.
“Saya ingin memastikan biaya energi stabil dan independen, sekaligus menciptakan generasi lapangan pekerjaan baru yang berkelanjutan,” katanya.