Katadata Green
Banner

873 Perusahaan Terbuka Sudah Sampaikan Laporan Keberlanjutan ke BEI

Katadata/Nur Hana Putri Nabila
Avatar
Oleh Rezza 10 Januari 2025, 14.49

Sebanyak 873 perusahaan terbuka atau 97% yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah mengirimkan Laporan Keberlanjutan melalui kanal Keterbukaan Informasi.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan hal tersebut sesuai dengan kewajiban perusahaan yang diatur lewat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Selain itu aturan tersebut juga dimandatkan oleh Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Dalam menyusun laporan keberlanjutan itu, Jeffrey memastikan perusahaan tercatat juga menyampaikan pelaporan terkait penerapan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan. Dari sampling laporan keberlanjutan perusahaan tercatat, pihaknya melihat bahwa masih terdapat ruang untuk perbaikan bagi perusahaan tercatat dalam menyampaikan informasi penghitungan emisi yang lebih transparan dan akurat.

"Sehingga, data emisi tersebut dapat membantu investor untuk mengambil keputusan investasi yang mengedepankan aspek perubahan iklim," ujar Jeffrey, dikutip dari Antara, Jumat (10/1).

Jeffrey menyampaikan tantangan utama perusahaan tercatat dalam menyusun Laporan Keberlanjutan, adalah tantangan dalam memperoleh data ESG, baik kuantitatif dari aktivitas perusahaan.

Dari hasil survey yang telah dilakukan oleh BEI bekerjasama dengan Mandiri Institute pada tahun 2024 dengan 150 perusahaan tercatat yang menyampaikan respon survei, terdapat beberapa tantangan utama yang dialami.

Adapun, tantangan itu diantaranya Lack of Quantitative data yang dapat digunakan dalam melaporkan kinerja ESG, Limited Human Resources, serta biaya yang diakibatkan oleh adanya pengumpulan data ESG dan penyusunan pelaporan ESG (seperti biaya konsultan) di perusahaan.

Jeffrey mengatakan BEI berkomitmen untuk mendukung penerapan ESG di pasar modal Indonesia, melalui berbagai inisiatif, diantaranya berkolaborasi dengan lembaga yang fokus dalam pengembangan ESG, untuk mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada perusahaan tercatat, untuk memberikan awareness dan technical assistance bagi perusahaan tercatat dalam menyusun pelaporan keberlanjutan.

Pada tahun 2024, BEI telah mengembangkan dan menerapkan ESG Metric Reporting yang dibangun pada sarana keterbukaan informasi bagi perusahaan tercatat. Nantinya, dalam penyampaian SR 2024 di 2025, perusahaan tercatat akan mengisi informasi Common ESG Core Metric.

Adapun, ESG metric yang telah dibangun menggunakan standar metric ESG yang juga dilaporkan dalam SR sesuai SEOJK 16, juga menggunakan ASEAN Exchanges ESG Common Core Metric yang mana core metric ini merupakan acuan dasar ESG Metric Reporting yang dibangun bersama-sama bursa di ASEAN.

 

Editor : Rezza
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.