Katadata Green
Banner

Wilayah Utara Finlandia Mengalami Musim Panas Terik Pemecah Rekor

vecteezy.com/olesia volkova
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 29 Agustus 2024, 07.00

Musim panas di Lapland Finlandia diperkirakan akan mencapai rekor terpanas setelah musim yang dirusak oleh kebakaran hutan di wilayah utara.

Institut Meteorologi Finlandia mengatakan bulan Juli membawa suhu yang luar biasa panas di seluruh negeri, tetapi panasnya paling terasa di Finlandia utara.

Suhu rata-rata bulanan di bagian utara negara itu berkisar antara 15,5 dan 18 derajat Celcius, sekitar 2 hingga 3,4 derajat di atas suhu rata-rata.

Peneliti Institut Meteorologi Finlandia (FMI) Mika Rantanen mengatakan kepada situs berita Finlandia YLE News bahwa Lapland sedang menuju musim panas terhangatnya.

"Saat ini tampaknya hal itu akan terjadi kecuali jika terjadi wabah udara dingin pada hari-hari terakhir bulan ini. Jika ini terjadi, itu akan menjadi indikasi lain dari iklim kita yang terus menghangat dan akan menunjukkan bahwa kita telah melampaui iklim musim panas historis di Lapland," kata Mika, dikutip dari Euronews, Selasa (27/8).

Jumlah hari panas, yang didefinisikan oleh FMI sebagai hari-hari ketika suhu harian melebihi 25 derajat Celcius, mencapai 20 pada Juli, empat hari di atas rata-rata bulanan.

Kevo, cagar alam di munisipalitas paling utara Utsjoki, mengalami jumlah hari panas terbanyak, yakni 14 hari.

FMI mengatakan jumlah hari panas sangat tinggi, tidak seperti biasanya, di Lapland timur laut.

Meningkatnya risiko kebakaran hutan di Lapland

Suhu yang lebih panas, yang disebabkan oleh perubahan iklim, dikaitkan dengan meningkatnya risiko kebakaran hutan.

Di wilayah Inari, Lapland, Finlandia, penduduk setempat dan satwa liar telah mengalami 17 kebakaran pada musim panas ini.

Timo Nyholm, petugas pemadam kebakaran di Departemen Penyelamatan Lapland, mengatakan jumlah tersebut jauh di atas rata-rata musiman yaitu 10.

Ia memperkirakan jumlah kebakaran musim panas akan melampaui 20.

Suhu yang lebih panas membuat tanaman lebih kering dan merangsang pertumbuhan tanaman, artinya ada lebih banyak bahan bakar untuk menyalakan api.

"Perubahan iklim memperpanjang musim kebakaran. Seiring dengan menghangatnya iklim, lapisan salju berkurang lebih awal, suhu musim panas meningkat, dan permukaan daratan menjadi lebih kering, meskipun curah hujan secara keseluruhan diperkirakan akan meningkat," kata Peneliti FMI Outi Kinnunen kepada YLE News.

Penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah dan skala kebakaran tahunan di Finlandia kemungkinan akan meningkat menjelang akhir abad ini.

Oleh karena itu, mengatasi emisi sangatlah penting. Namun, dengan banyaknya kebakaran hutan yang bermula dari api unggun, yang merupakan kegiatan utama memancing di danau, memetik buah beri, dan berburu, orang-orang juga perlu lebih berhati-hati.

Karena terpencilnya Lapland, kebakaran sering kali memerlukan waktu lama untuk menyala sebelum petugas pemadam kebakaran dapat tiba di lokasi kejadian.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.