Katadata Green HUT RI 79
Banner

Meta Sepakati Energi Geothermal untuk memberi daya data center AS

123RF.com/Worawut Prasuwan
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 28 Agustus 2024, 07.27

Meta Platforms, mencapai kesepakatan untuk membeli tenaga panas bumi dari Sage Geosystems guna memasok data center miliknya di Amerika Serikat (AS).

Perusahaan pemilik Facebook tersebut berlomba membangun infrastruktur untuk mendukung investasi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang membutuhkan banyak energi.

Tahap pertama proyek 150 megawatt itu akan beroperasi pada 2027 dan secara signifikan memperluas penggunaan tenaga panas bumi atau geothermal di AS.

Lokasinya belum ditentukan, tetapi perusahaan mengatakan lokasinya akan berada di sebelah timur Pegunungan Rocky.

Ketentuan keuangan dari kesepakatan tersebut tidak diungkapkan.

Tenaga panas bumi adalah sumber energi terbarukan yang menggunakan panas internal bumi untuk menghasilkan listrik dan memanaskan air.

Seratus lima puluh megawat kira-kira cukup untuk memberi daya pada 38 ribu rumah.

Pengumuman Meta, yang dibuat sebagai bagian dari acara Departemen Energi AS tentang pengembangan panas bumi, muncul saat pemerintahan Presiden Joe Biden meminta perusahaan teknologi besar untuk berinvestasi dalam pembangkit listrik bersih baru untuk memenuhi permintaan listrik mereka yang melonjak.

Lonjakan tersebut didorong oleh adopsi teknologi seperti AI generatif yang membutuhkan listrik dalam jumlah besar untuk memberi daya pada data center.

Perkembangan tersebut dapat mempersulit target Joe Biden untuk mendekarbonisasi sektor listrik pada 2035 guna melawan perubahan iklim.

Sage, yang berkantor pusat di Houston, adalah perusahaan rintisan berusia empat tahun yang mengembangkan teknologi generasi berikutnya yang dikatakan dapat digunakan di lebih banyak lokasi daripada panas bumi tradisional, yang membutuhkan waduk air panas bawah tanah yang terjadi secara alami dan menyumbang 0,4% dari pembangkit listrik AS.

Perusahaan tersebut didukung oleh perusahaan minyak dan gas Chesapeake Energy dan Nabors Industries serta perusahaan modal ventura Virya dan Helium-3 Ventures.

Proyek untuk Meta akan menjadi proyek Sage terbesar hingga saat ini.

Perusahaan tersebut mengatakan mereka pertama kali memvalidasi teknologi tersebut di lapangan dua tahun yang lalu.

Dikutip dari Reuters, Senin (26/8), juru bicara Meta mengatakan Meta Platforms mengharapkan energi Sage Geosystems untuk memasok jaringan listrik, daripada secara langsung memasok data center tertentu.

Meta telah berupaya keras untuk merombak dan membangun infrastruktur guna mengakomodasi dorongannya ke AI generatif selama beberapa tahun terakhir.

Perusahaan tersebut juga merombak data center miliknya untuk mendukung jenis chip yang paling sesuai dengan beban kerja AI.

Dorongan AI telah menyebabkan biaya perusahaan melonjak. Bulan lalu, Meta memperkirakan belanja modal tahun 2024 akan mencapai antara Rp 572 triliun (US$37 miliar) dan Rp 619 triliun (US$40 miliar), sambil memperingatkan bahwa biaya infrastruktur akan terus menjadi penggerak utama pertumbuhan biaya pada 2025.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.