Katadata Green HUT RI 79
Banner

Australia Setujui Ekspor Tenaga Surya ke Singapura

vecteezy.com/papan saengkutrueang
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 22 Agustus 2024, 06.06

Australia mengatakan telah memberikan lampu hijau untuk proyek tenaga surya senilai Rp 208 triliun (A$20 miliar).

Dalam proyek tersebut, Australia akan mengirimkan energi dari ladang tenaga surya raksasa di utara negara tersebut ke Singapura melalui kabel bawah laut sepanjang 4.300 kilometer.

Menteri Lingkungan Hidup Tanya Plibersek mengatakan bahwa proyek penghubung listrik Australia-Asia andalan SunCable akan membantu memenuhi permintaan energi terbarukan yang terus meningkat di dalam dan luar negeri.

Menurut SunCable, keputusan investasi final diharapkan tercapai pada 2027 dengan pasokan listrik akan mulai dilakukan pada awal tahun 2030-an.

Tanya Plibersek mengatakan persetujuan tersebut disertai dengan persyaratan ketat untuk melindungi alam dan proyek tersebut harus menghindari habitat bilby besar, yang merupakan marsupial kecil mirip kelinci dengan telinga panjang dan terkulai.

Selama dua tahap pengembangan, proyek ini bertujuan untuk menyediakan hingga 6 gigawatt listrik hijau bagi pelanggan industri skala besar di Darwin, ibu kota Teritori Utara Australia, dan di Singapura.

Persetujuan ini muncul saat pemerintah berhaluan kiri-tengah menggenjot proyek energi terbarukan bahkan saat koalisi oposisi mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2050, di negara yang saat ini melarang pembangkit listrik tenaga nuklir.

SunCable, yang dimiliki oleh miliarder Mike Cannon-Brookes, mengatakan persetujuan ini merupakan suara kepercayaan terhadap proyek tersebut.

Mike Cannon-Brookes, salah satu pendiri perusahaan teknologi Atlassian yang beralih menjadi aktivis lingkungan, tahun lalu mengatakan proyek tersebut layak dan investor luar akan tertarik.

"SunCable sekarang akan memfokuskan upayanya pada tahap perencanaan berikutnya untuk memajukan proyek menuju keputusan investasi akhir yang ditargetkan pada tahun 2027," kata Direktur Pelaksana SunCable Australia Cameron Garnsworthy, dikutip dari Reuters, Rabu (21/8).

Namun, Cameron tidak memberikan rincian rencana pembiayaannya.

SunCable mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan regulator energi Singapura mengenai persetujuan bersyarat untuk komponen penghubung kabel proyek tersebut dan dengan pemerintah Indonesia mengenai pembangunan kabel di perairannya.

Proyek tersebut mendapat izin dari pemerintah Northern Territory dan pengawas lingkungan wilayah tersebut bulan lalu.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.