Katadata Green
Banner

Batu Bara Tiongkok Naik 2,8% Meski Produksi Tenaga Air Melonjak

123.com/parilovv
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 16 Agustus 2024, 11.14

Produksi batu bara Tiongkok naik 2,8% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya karena pertambangan meningkatkan produksi untuk memastikan pasokan stabil di tengah musim panas yang memecahkan rekor.

Data Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa hal tersebut terjadi meskipun produksi listrik termal turun sementara pembangkit listrik tenaga air melonjak.

Produsen batu bara terbesar di dunia menambang 390,37 juta metrik ton bahan bakar bulan lalu, turun dari 405,38 juta ton pada bulan Juni, yang merupakan level tertinggi sejak Desember 2023.

Regulator energi nasional Tiongkok mengatakan pada akhir Juli bahwa pihaknya sedang mengoordinasikan inventaris batu bara pembangkit listrik untuk menjaga agar jumlahnya minimal 200 juta ton karena cuaca panas yang terus berlanjut.

Berdasarkan perhitungan Reuters, rata-rata produksi batu bara harian pada bulan Juli mencapai 12,59 juta ton, turun dari 13,5 juta ton per hari pada bulan Juni tetapi naik dari 12,18 juta ton harian tahun sebelumnya.

Namun, produksi tenaga termal mengecewakan industri batu bara pada bulan Juli, turun untuk bulan ketiga berturut-turut karena lebih banyak listrik dihasilkan oleh tenaga air akibat hujan lebat pada bulan Juli.

Statistik menunjukkan pembangkit listrik termal Tiongkok turun 4,9% menjadi 574,9 miliar kilowatt-jam (kWh) bahkan saat total pembangkit listrik naik 2,5% menjadi 883,1 miliar kWh.

Sementara itu, pembangkit tenaga air pada bulan tersebut naik 36,2% dalam setahun menjadi 166,4 miliar kWh.

Peneliti Senior di Asia Society Policy Institute Lauri Myllyvirta mengatakan industri batu bara menjadi bahan kimia yang tengah berkembang di Tiongkok mengimbangi sebagian permintaan listrik berbahan bakar batu bara yang melambat, dengan konsumsi batu bara di industri kimia tumbuh 21% pada paruh pertama tahun ini.

"Dorongan keamanan energi Tiongkok dan turunnya harga batu bara dibandingkan dengan harga minyak telah mendorong ledakan dalam industri ini," kata Lauri, dikutip dari Reuters, Kamis (15/8).

Para analis memperkirakan produksi batu bara Tiongkok akan terus meningkat hingga kuartal ketiga karena cuaca yang lebih panas dan karena produksi pulih dari kemerosotan di awal tahun akibat inspeksi keselamatan.

Produksi lebih rendah terutama di pusat batu bara kokas di provinsi Shanxi, yang memproduksi 29% batu bara Tiongkok tahun lalu.

Produksi terbatas di sana setelah pemerintah setempat meminta para penambang untuk mengekang kelebihan produksi dan mengumumkan peningkatan pemeriksaan keselamatan selama periode Maret-Mei.

Data Biro Statistik Nasional menunjukkan produksi pada Januari-Juli turun 0,8% dari tahun sebelumnya menjadi 2,66 miliar ton.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
Artikel Terpopuler
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.