Katadata Green
Banner

Perubahan Iklim Sebabkan Tanah Longsor di India

123rf.com/Andrey Kryuchkov
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 14 Agustus 2024, 15.10

Hujan deras yang bertambah sekitar 10% karena perubahan iklim memicu tanah longsor yang menewaskan lebih dari 200 orang di negara bagian Kerala, India selatan, bulan lalu.

Tanah longsor pada 30 Juli di wilayah Wayanad di negara bagian pesisir itu merupakan bencana terburuk sejak 2018, saat banjir menewaskan lebih dari 400 orang.

Studi yang dirilis pada Rabu oleh kelompok World Weather Attribution, yang meneliti peran perubahan iklim dalam cuaca ekstrem, menemukan bahwa hujan monsun dalam satu hari di Wayanad menjadi 10% lebih deras akibat perubahan iklim.

Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan menyalahkan hujan lebat yang tak terduga sebagai penyebab jatuhnya korban jiwa.

Ia mengatakan wilayah tersebut menerima curah hujan 572 milimeter (23 inci) selama 48 jam sebelumnya, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan 204 milimeter (8 inci).

Menurut penelitian tersebut, hujan yang turun dalam satu hari di Kerala akan menjadi 4% lebih deras jika dunia tidak beralih dari bahan bakar fosil dan pemanasan global mencapai 2 derajat Celsius.

"Peningkatan curah hujan akibat perubahan iklim yang ditemukan dalam penelitian ini kemungkinan akan meningkatkan jumlah potensi tanah longsor yang dapat dipicu di masa mendatang," katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (14/8).

Meminimalkan penggundulan hutan dan penggalian, memperkuat lereng yang rentan, dan membangun struktur penahan untuk melindungi area yang rentan adalah beberapa tindakan lain yang direkomendasikan untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.

Beberapa ahli mengatakan hujan lebat dalam dua minggu sebelum tanah longsor, yang melunakkan tanah, serta pembangunan berlebihan dan pariwisata yang tidak terkendali di negara bagian tersebut mungkin juga menjadi faktor penyebabnya.

"Selain mitigasi, adaptasi sangatlah penting", kata Maja Vahlberg, salah satu penulis studi tersebut.

Ia juga menyerukan penilaian yang lebih ketat terhadap tanah longsor dan sistem peringatan dini serta evakuasi yang lebih baik.

Tanah longsor tersebut merupakan bencana terbaru dalam serangkaian bencana terkait cuaca di India yang oleh beberapa ahli dikaitkan dengan perubahan iklim, mulai dari melonjaknya suhu dan gelombang panas yang panjang hingga hujan lebat dan topan.

Kelompok Atribusi Cuaca Dunia menyimpulkan dalam sebuah laporan pada bulan Mei bahwa suhu ekstrem di Asia pada bulan sebelumnya diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.