Katadata Green HUT RI 79
Banner

AS Catat Rekor Bencana Iklim dan Suhu Tinggi pada 2023

123RF.com/amjid555
Avatar
Oleh Hari Widowati 10 Januari 2024, 16.04

Amerika Serikat (AS) mengalami lebih banyak banjir, kebakaran, dan bencana iklim lainnya yang bernilai miliaran dolar pada 2023 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) juga mencatat bahwa suhu rata-rata di AS pada tahun lalu merupakan yang tertinggi kelima dalam sejarah.

Di antara bencana-bencana tersebut adalah kebakaran hutan di Maui, yang disebut sebagai kebakaran paling mematikan di negara ini dalam lebih dari satu abad. Kemudian, banjir besar di California, dua tornado di negara-negara bagian tengah, badai musim dingin di timur laut pada Februari lalu, dan Badai Idalia pada Agustus.

"Bagi jutaan orang Amerika yang terdampak oleh serangan bencana cuaca dan iklim yang tampaknya tak ada habisnya, tahun 2023 telah mencapai rekor baru dalam hal cuaca ekstrem," ujar Kepala Ilmuwan NOAA Sarah Kapnick, dalam rilis laporan tahunan, pada Selasa (9/1), seperti dikutip Reuters. Kapnick menambahkan bahwa cuaca ekstrem yang AS hadapi saat ini akan terus memburuk akibat perubahan iklim.

Sebagian besar ilmuwan arus utama mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan lebih banyak banjir, kekeringan, gelombang panas, dan naiknya permukaan air laut. Fenomena cuaca El Nino, yang menghangatkan air permukaan di Samudra Pasifik bagian timur, juga berkontribusi pada suhu yang lebih tinggi tahun lalu.

Yang belum diketahui oleh para ilmuwan adalah apakah panas ekstrem pada tahun 2023 merupakan pertanda bahwa pemanasan global semakin cepat.

Baca juga: 2023 Tahun Terpanas dalam 100.000 Tahun Terakhir

NOAA mengatakan bahwa 28 bencana iklim tersebut masing-masing melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2020, yaitu sebanyak enam bencana. Ke-28 kejadian tersebut menyebabkan kerusakan senilai hampir US$93 miliar dan menambahkan nilai kerugian tersebut diperkirakan akan meningkat setelah biaya badai Desember dan banjir di Pantai Timur dihitung.

NOAA juga mengatakan bahwa suhu rata-rata bulan lalu menjadikannya bulan Desember terpanas dalam 129 tahun pencatatannya. Suhu tahunan rata-rata di wilayah AS yang berdekatan adalah 54,4 derajat Fahrenheit (12,4 derajat Celcius) tahun lalu. Suhu ini 2,4 derajat Fahrenheit di atas rata-rata dalam catatan NOAA.

Lima negara bagian AS, yakni Louisiana, Massachusetts, Mississippi, New Hampshire, dan Texas mengalami tahun-tahun terpanas dalam catatan. Sementara itu, enam negara bagian lainnya mencatat rekor terpanas kedua.

 

Editor : Hari Widowati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.