PT Tirta Investama (AQUA) dan PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) bekerja sama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik di Gresik, Jawa Timur. Pengumpulan sampah plastik dalam program ini berpotensi menghemat emisi karbon hingga 2,2 juta kilogram dari inisiatif daur ulang sehingga mengurangi ketergantungan terhadap virgin plastic.
Kemitraan ini mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan untuk mendukung ekonomi sirkular dan tanggung jawab produsen yang diperluas (extended producer responsibility/EPR). Penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dilakukan oleh Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo dan Ernest C Layman, CEO dan Co-founder Rekosistem.
Mohamad Amin, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Pemanfaatan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, mengatakan Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki permasalahan-permasalahan yang sama seperti kota lain, khususnya dalam menangani limbah sampah. Setiap hari Kota Surabaya menghasilkan sampah yang pembuangannya tersebar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), TPA3R, dan beberapa bank sampah.
"Kolaborasi AQUA dan Rekosistem ini adalah implementasi konkrit dari EPR yang menjadi alternatif solusi untuk mengurangi beban yang menumpuk di Surabaya dan kota-kota penyangganya," ujar Mohamad Amin, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (11/8).
Karyanto mengatakan sejak 1993, AQUA telah menginisiasi program untuk mengumpulkan kembali dan mendaur ulang sampah botol plastik pascakonsumsi dengan mengembangkan Program AQUA Peduli. Pada 2018, AQUA meluncurkan #BijakBerplastik yang merupakan dukungan terhadap Gerakan Indonesia Bersih dan untuk mencapai ambisi "Recover more than we use" (mengumpulkan kemasan lebih banyak dari yang dihasilkan).
Karyanto mengatakan AQUA selalu berinovasi dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama dan mengedepankan dampak terhadap lingkungan. "Optimalisasi kemasan adalah salah satu wujud memelihara kelestarian lingkungan. Kami merancang kemasan yang 100% dapat digunakan kembali dan didaur ulang," ujarnya.
AQUA terus mendorong riset dan inovasi dalam kemasan untuk mendukung upaya closed-loop recycling dari botol menjadi botol lagi sehingga berdampak positif bagi lingkungan.
Sementara itu, Rekosistem sebagai mitra strategis adalah perusahaan rintisan yang beroperasi di bidang clean and climate tech. Perusahaan ini menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah, yakni mengumpulkan, memilah, mengolah, dan memroses limbah. Dengan memanfaatkan sistem operasi pengelolaan limbah milik Rekosistem, limbah bisa menjadi bahan baku daur ulang dan energi baru terbarukan.
Ernest mengatakan misi utama Rekosistem adalah berkontribusi pada peningkatan tingkat daur ulang sampah sekaligus mendorong terciptanya kebiasaan #PilahKemasSetor sampah untuk daur ulang. Rekosistem juga aktif mengkampanyekan #TowardsZero dengan pendekatan waste to materials dan waste to energy untuk mendukung target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia.
"Fasilitas Pemulihan Material Reko Hub di Driyorejo ini fokus pada sampah kemasan plastik PET, PP, dan PE. AQUA mendukung pengadaan mesin press, penambahan manfaat ekonomi bagi 100 penyortir sampah, bantuan modal untuk pembelian material kemasan dari 50 jaringan sektor informal, serta edukasi ke konsumen tentang kampanye #BijakBerplastik," ujar Ernest.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.