Perubahan iklim meningkatkan cuaca hingga 40% yang memicu kebakaran hutan dahsyat yang kemungkinan telah menewaskan jutaan hewan tahun ini di Pantanal, Brasil, lahan basah terbesar di dunia.
Berdasarkan studi dari World Weather Attribution yang diterbitkan pada hari Kamis, perubahan iklim juga membuat kondisi panas, kering, dan berangin tahun ini empat hingga lima kali lebih mungkin terjadi.
World Weather Attribution merupakan tim ilmuwan global yang meneliti peran yang dimainkan oleh perubahan iklim dalam cuaca ekstrem.
Perairan Pantanal yang biasanya melimpah dan lokasinya - di antara hutan hujan Amazon, sabana luas Brasil, dan hutan kering Paraguay - menjadikannya daya tarik bagi hewan langka dan wisatawan yang mencarinya.
Kebakaran hutan di Pantanal biasanya terjadi pada bulan Juli dan mencapai puncaknya antara Agustus dan September.
Namun, para ilmuwan mengatakan kebakaran terjadi lebih awal dari biasanya tahun ini, dimulai pada akhir bulan Mei, dan dengan kecepatan yang mengancam akan melampaui rekor tahun 2020.
"Kebakaran hutan Pantanal tahun ini berpotensi menjadi yang terburuk yang pernah ada. Kondisi yang lebih panas diperkirakan terjadi bulan ini dan bulan-bulan mendatang," kata penulis studi dan peneliti di Universitas Evora Portugal dan Universitas Federal Rio de Janeiro (UFRJ) Filippe Santos, dikutip dari Reuters, Kamis (8/8).
Pada 2020, sepertiga lahan basah terbakar dan menewaskan 17 juta vertebrata.
Sebelum fenomena perubahan iklim, kondisi cuaca kebakaran awal yang serupa sangat jarang terjadi. Sekarang, kondisi tersebut diperkirakan terjadi setiap 35 tahun.
Data UFRJ menunjukkan bahwa kebakaran kembali meluas dengan cepat di Pantanal.
Data tersebut menunjukkan pada hari Kamis bahwa hampir 10% Pantanal - area yang lebih luas dari negara bagian Connecticut di Amerika Serikat - telah terbakar sepanjang tahun ini, yang merupakan kebakaran terbanyak yang pernah tercatat selama periode tersebut.
Lahan basah di Brasil bagian tengah-barat ini merupakan rumah bagi ribuan spesies hewan dan tumbuhan, seperti jaguar, berang-berang sungai raksasa, serigala berawak, monyet howler, dan rusa rawa.
Seiring berjalannya waktu, saat iklim semakin menghangat, Pantanal diperkirakan akan menjadi semakin panas dan kering.
Para ilmuwan mengatakan meskipun perubahan iklim memperburuk kebakaran, manusia sering kali memicunya.
Petani yang membuka lahan dapat memicu kebakaran atau meninggalkan tanaman tumbang yang mudah terbakar.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.