Konsumen yang bersiap memperbarui polis asuransi rumah mungkin akan mengalami kejutan yang tidak terduga.
Menurut Policygenius, antara Mei 2022 dan Mei 2023, harga asuransi rumah naik rata-rata 21% pada waktu pembaruan.
Para ahli mengatakan kenaikan jumlah kejadian cuaca buruk yang dahsyat turut menyebabkan lonjakan ini, dan laju kenaikan harga diperkirakan tidak akan melambat.
Karena perusahaan asuransi menghadapi biaya yang lebih tinggi, mereka membebankannya kepada konsumen dalam bentuk premi yang lebih mahal.
Namun, perusahaan asuransi tidak membagikan data mengenai premi dan risiko masing-masing pemilik rumah, sehingga sulit untuk menghitung bagaimana risiko iklim diperhitungkan dalam harga polis.
"Tingkat risiko dan jenis bahaya yang dapat dialami suatu properti berubah secara drastis. Dan saat ini terdapat banyak kebingungan, tidak hanya di kalangan pemilik rumah, tetapi juga di kalangan perusahaan asuransi tentang bagaimana mereka harus menentukan harga secara aktuaria," kata Carlos Martín, Direktur Program Remodeling Futures di Joint Center for Housing Studies, Universitas Harvard.
Meskipun premi asuransi rumah melonjak signifikan tahun lalu, hal itu bukanlah fenomena baru. Menurut Insurance Information Institute, antara tahun 2012 dan 2021 premi rata-rata naik dari US$1.034 (Rp 16 juta) menjadi US$1.411 (Rp 23 juta).
Profesor di Sekolah Hukum California Western Kenneth Klein mengatakan beberapa peningkatan tahunan dalam rentang waktu tersebut lebih besar daripada yang lain.
Perubahan iklim menciptakan potensi kerugian ekonomi berekor tebal (fat-tailed losses) karena kerusakan akibat badai tidak tersebar merata di semua properti yang diasuransikan atau merata dari waktu ke waktu.
"Bagi banyak perusahaan asuransi di wilayah Gulf Coast, jika mereka mampu bertahan secara ekonomi dari Katrina, tahun berikutnya adalah salah satu tahun yang paling menguntungkan bagi mereka. Karena premi mereka disesuaikan dengan Katrina, tetapi tidak ada peristiwa Katrina. Jadi, itulah tantangan dalam mengasuransikan perubahan iklim," kata Kenneth Klein.
Biaya asuransi rumah mungkin meningkat, tetapi bagi sebagian orang yang tinggal di area berisiko banjir atau kebakaran, pemilik rumah mungkin tidak punya banyak pilihan.
Misalnya, pada Mei 2023, State Farm berhenti menerima aplikasi baru untuk polis asuransi California. Allstate mengumumkan pada bulan November 2022 bahwa mereka akan menghentikan sementara polis asuransi rumah, kondominium, dan komersial baru di negara bagian tersebut.
"Perusahaan asuransi tidak berbisnis untuk memberi Anda uang hanya karena Anda membutuhkannya, dan mereka tidak berbisnis untuk melakukan hal yang benar hanya karena itu terasa benar. Mereka adalah bisnis yang berusaha mendapatkan keuntungan sesuai dengan serangkaian hukum dan peraturan," ujar Kenneth Klein.
Para ahli mengatakan pilihan asuransi yang lebih sedikit dan lebih mahal dapat terbukti menjadi hambatan yang signifikan terhadap kepemilikan rumah karena sebagian besar hipotek memerlukan asuransi.
Badan legislatif Florida menciptakan Citizens Property Insurance pada 2002 sebagai pilihan bagi warga Florida yang tidak dapat menemukan asuransi rumah di pasar swasta.
Rencana California's FAIR ditetapkan sebagai undang-undang dalam undang-undang asuransi negara bagian untuk menyediakan perlindungan kebakaran yang tidak tersedia di pasar tradisional meskipun itu bukan badan negara bagian atau publik.
Meskipun program yang dijalankan negara mungkin menjadi pilihan terakhir, program tersebut tidak selalu memberikan kualitas perlindungan yang sama dengan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi swasta.
"Kadang-kadang asuransi tidak dibangun berdasarkan prinsip aktuaria yang sama seperti yang dibangun oleh perusahaan asuransi swasta. Akibatnya, asuransi ini bermasalah. Asuransi ini sering kali tidak memberikan perlindungan yang baik," kata Kenneth Klein.
Carlos Martín mengatakan para pemilik rumah yang paling merasakan dampak kenaikan premi.
"Mereka merasakannya, karena mereka melihat berapa yang mereka bayarkan saat pertama kali membeli rumah, dan sekarang mereka melihat berapa yang mereka bayarkan. Jumlahnya terus meningkat," kata Carlos Martín, dikutip dari CNBC, Senin (29/7).
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.