Katadata Green
Banner

Malaysia Siap Luncurkan Rencana Aksi Mangrove Sabah

Katadata
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 26 Juli 2024, 15.23

Rencana Aksi Mangrove Sabah akan diluncurkan untuk mengubah pengelolaan dan konservasi hutan bakau di Sabah.

Ketua Menteri Sabah Datuk Seri Hajiji Noor mengatakan 60% atau 378.195 hektar hutan bakau Malaysia berada di Sabah.

Bagi Datuk Seri Hajiji, memiliki rencana aksi yang akan berfungsi sebagai panduan dalam pengelolaan dan konservasi bakau sangat penting karena Sabah memiliki hutan bakau terbesar di Malaysia.

Menurut dia, hal itu juga sesuai dengan inisiatif Karbon Biru.

"Ini adalah program global yang dikoordinasikan untuk fokus pada konservasi dan pelestarian ekosistem pesisir demi iklim, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan rakyat," kata Datuk Seri Hajiji dalam sebuah pernyataan setelah mengesahkan rencana tersebut dalam rapat kabinet mingguan.

Kabinet Sabah juga diberitahu bahwa nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerahasiaan telah ditandatangani antara Pusat Keanekaragaman Hayati Sabah dan Yayasan Petronas untuk proyek Pemetaan Rumput Laut dan inisiatif masyarakat.

Proyek Pemetaan Rumput Laut dan inisiatif masyarakat akan dilakukan selama lima tahun.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menyediakan peta distribusi rumput laut yang lengkap di Sabah untuk digunakan sebagai referensi bagi konservasi, perlindungan, dan pembangunan berkelanjutan ekosistem rumput laut.

Pada saat yang sama, inisiatif masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah negara bagian melalui Pusat Keanekaragaman Hayati Sabah dan Yayasan Petronas akan melibatkan masyarakat yang tinggal di wilayah ekosistem laut dan rumput laut dalam upaya konservasi dan kesadaran.

"Ini juga akan berkontribusi pada inisiatif Ekonomi Biru pemerintah daerah," katanya, dikutip dari New Straits Times, Kamis (25/7).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.