Keluarga kerajaan Inggris menetapkan rencana terbaru mereka untuk mengurangi jejak karbon, termasuk pemasangan pompa panas di Kastil Windsor yang berusia berabad-abad dekat London.
Inisiatif ramah lingkungan lainnya termasuk elektrifikasi armada kendaraan mewah keluarga kerajaan, termasuk Bentley State Limousines.
Raja Charles III, seorang pencinta lingkungan hidup, terkenal memiliki Aston Martin DB6 tahun 1970 yang ia ubah menjadi berbahan bakar nabati yang dihasilkan dari kelebihan anggur putih Inggris dan whey dari produksi keju.
Mobil sport tersebut merupakan hadiah dari ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II, untuk ulang tahunnya yang ke-21.
Berdasarkan rencana nol emisi, yang ditetapkan dalam laporan tahunan keluarga dan perhitungan tahun keuangan 1 April 2023 hingga 31 Maret 2024, bahan bakar jet untuk helikopter dan pesawat sewaan akan diganti dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Properti kerajaan di pusat kota London seperti Istana Buckingham juga akan terhubung ke jaringan pemanas.
Hal tersebut dianggap sebagai cara yang lebih efisien dalam menyediakan panas dengan memproduksi dan mendistribusikan panas dari sumber pusat, dibandingkan mengandalkan boiler individual.
"Proyek-proyek ini mempunyai potensi besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca rumah tangga kerajaan," kata laporan tersebut, dikutip dari CNA, Rabu (24/7).
Panel fotovoltaik pertama, yang mengubah sinar matahari menjadi listrik, telah terpasang di Kastil Windsor yang berusia 900 tahun, salah satu kediaman utama raja.
Laporan yang diterbitkan bersamaan dengan laporan tahunan tersebut mengungkapkan bahwa keuntungan dari kepemilikan tanah dan properti keluarga kerajaan, Crown Estate, meningkat lebih dari dua kali lipat tahun lalu hingga mencapai rekor £1,1 miliar atau US$1,4 miliar (Rp 22 triliun), disokong oleh dorongan jangka pendek dari pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Crown Estate adalah bisnis yang dijalankan secara independen dan keuntungannya disumbangkan ke pemerintah, yang membagikan sebagian kecilnya kepada monarki untuk mendukung tugas resmi keluarga kerajaan.
Crown Estate memiliki sebagian besar dasar laut Inggris, yang membentang hingga 12 mil laut dari daratan, dan menyewakan sebagiannya kepada operator pembangkit listrik tenaga angin.
Lonjakan keuntungan ini terutama disebabkan oleh biaya opsi (option fee), yaitu pembayaran pemesanan sepetak dasar laut yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembangunan turbin angin.
Dalam perkembangan terbaru terkait penyewaan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, izin diberikan untuk tiga ladang angin di Laut Utara dan tiga di Laut Irlandia.
Pekan lalu, pemerintahan Partai Buruh yang baru mengumumkan rencana untuk memperluas kewenangan investasi di Crown Estate, sehingga memberikan lebih banyak ruang pinjaman untuk investasi termasuk proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Dengan melakukan hal ini, pemerintah mengatakan 20 hingga 30 gigawatt energi dari angin lepas pantai akan dihasilkan pada akhir dekade ini.
Pemerintah juga mengusulkan peningkatan investasi pada pabrik bahan bakar penerbangan berkelanjutan di seluruh negeri.