Katadata Green
Banner

AS akan Mendanai Produksi Pupuk Rendah Emisi

freepik.com/jcomp
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 12 Juli 2024, 14.50

Departemen Energi Amerika Serikat (AS) berencana mengucurkan US$36 juta (Rp 581 miliar) untuk teknologi yang menurunkan emisi dari penggunaan pupuk nitrogen sintetis pada jagung dan sorgum yang digunakan dalam produksi etanol.

Dana tersebut akan mendukung proyek-proyek yang mengurangi jumlah pupuk yang dibutuhkan pertanian sambil mempertahankan hasil panen.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, pertanian menyumbang sekitar 11% emisi gas rumah kaca AS.

Emisi nitrogen oksida, yang sebagian berasal dari penggunaan pupuk nitrogen, berjumlah sekitar setengah dari jumlah tersebut.

Industri etanol mencari peluang pertumbuhan seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik yang menyusutkan pasar bensin.

Jika mampu mengurangi emisi bahan bakar, industri etanol akan mendapatkan manfaat dari program subsidi federal dan negara bagian yang menguntungkan.

Produsen etanol mengalami kemunduran pada April ketika Departemen Keuangan mengeluarkan pedoman yang membuat etanol hampir tidak mungkin memenuhi syarat kredit pajak bahan bakar penerbangan berkelanjutan, yang telah disahkan dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi.

“Mengingat pentingnya pertanian bagi sektor energi dan perekonomian kita, teknologi yang mengurangi emisi energi terkait pupuk yang terkait dengan etanol, sekaligus mengurangi biaya operasional dan mempertahankan hasil panen bagi petani Amerika, sangatlah penting,” kata Direktur Program Energi-Badan Proyek Penelitian Lanjutan (ARPA-E) Evelyn N. Wang, dikutip dari Reuters, Kamis (11/7).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.