India ingin memperkuat hubungan energi dengan Rusia dan menjalin kerja sama dengan Rosneft serta perusahaan minyak terkemuka Rusia lainnya untuk meningkatkan perdagangan bilateral.
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menetapkan target peningkatan perdagangan bilateral menjadi US$100 miliar (Rp 1.624 triliun) pada 2030 dari sekitar US$65 miliar (Rp 1.055 triliun) saat ini.
“Kedua pemimpin ketika berbicara mengenai kerja sama di sektor (energi), mereka fokus pada bagaimana tepatnya memperkuat kemitraan tersebut. (Dan) dengan cara yang sama, bagaimana sebenarnya India khususnya melalui jalur antar pemerintah juga dapat membangun kemitraan dengan Rosneft dan entitas energi lainnya,” kata Menteri Luar Negeri India Vinay Mohan Kwatra setelah kedua pemimpin bertemu di Moskow, dikutip dari Reuters, Selasa (9/7).
India menjadi pembeli terbesar minyak Rusia yang dikirim dengan kapal dengan harga diskon. Ini terjadi karena entitas Barat menghindari pembelian minyak Rusia akibat serangkaian sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.
Setelah pertemuan Putin dan Modi, kedua negara dalam pernyataan bersama menguraikan sembilan bidang kerja sama utama untuk target perdagangan US$100 miliar.
India ingin meningkatkan ekspor ke Rusia untuk memperbaiki neraca perdagangannya, yang cenderung menguntungkan Moskow.
Kedua negara menginginkan penghapusan hambatan perdagangan non-tarif dan akan terus mengupayakan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Rusia dan India.
Kerja sama energi mencakup bidang-bidang seperti energi nuklir, penyulingan minyak dan petrokimia, kemitraan di bidang infrastruktur energi, teknologi dan peralatan.
Entitas Rusia termasuk Roneft memiliki saham mayoritas di perusahaan penyulingan swasta Nayara Energy, sementara perusahaan India memegang saham di proyek eksplorasi dan produksi minyak Rusia di timur jauh.
ONGC Videsh dari India sedang mencari persetujuan resmi dari otoritas Rusia untuk mempertahankan 20% sahamnya di proyek minyak Sakhalin 1 di Rusia.
Selain energi, Vinay mengatakan India adalah pembeli utama pupuk Rusia dan ingin mengkonsolidasikan dan membangun hubungan dengan Moskow demi keamanan nutrisi tanaman.
Modi dan Putin juga sepakat untuk mengembangkan sistem penyelesaian bilateral menggunakan mata uang nasional.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.