Katadata Green HUT RI 79
Banner

Dibayangi Gelombang Panas, Wisatawan Tetap Kunjungi Death Valley AS

pixabay.com/jamchugh
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 10 Juli 2024, 07.23

Ratusan orang Eropa yang melakukan touring ke Amerika Barat dan para petualang dari seluruh wilayah Amerika Serikat masih tertarik mengunjungi Taman Nasional Death Valley pada hari Senin.

Ketertarikan tersebut masih terlihat meskipun wilayah terpencil yang dikenal sebagai salah satu tempat terpanas di dunia ini sedang dilanda gelombang panas berbahaya, yang dianggap sebagai penyebab kematian pengendara sepeda motor akhir pekan lalu.

Wisatawan asal Perancis, Spanyol, Inggris dan Swiss meninggalkan mobil sewaan dan rumah motor mereka yang ber-AC untuk mengambil foto pemandangan tandus yang sangat berbeda dari pegunungan yang tertutup salju dan perbukitan hijau yang mereka kenal di kampung halaman mereka.

Petualang asal Amerika Serikat (AS) menyukai hal-hal baru, bahkan ketika pejabat di taman nasional yang terletak di California tersebut memperingatkan pengunjung untuk tetap menjaga keamanan diri masing-masing.

“Saya sangat senang cuaca akan sepanas ini. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Seperti berjalan di Mars,” kata Drew Belt, warga Tupelo, Mississippi, dalam perjalanannya mendaki Gunung Whitney di California, puncak tertinggi di 48 negara bagian atau biasa disebut lower 48.

Pengawas Taman Nasional Mike Reynolds memperingatkan para pengunjung bahwa panas tinggi seperti saat ini mengancam kesehatan.

Gelombang panas yang melanda sebagian besar wilayah AS juga menyebabkan rekor suhu tertinggi setiap hari di Oregon, yang diduga menyebabkan empat kematian di wilayah Portland.

Lebih dari 146 juta orang di seluruh AS diperingatkan soal cuaca panas pada hari Senin, terutama di negara bagian Barat.

Sejumlah lokasi di wilayah Barat dan Barat Laut Pasifik menyamakan atau memecahkan rekor suhu panas sebelumnya selama akhir pekan lalu dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga minggu ini.

Copernicus Climate Service (C3S), yang merupakan layanan pemantauan iklim besutan Uni Eropa, mengatakan gelombang panas awal di AS terjadi ketika suhu global pada bulan Juni mencapai rekor terpanas selama 13 bulan berturut-turut dan menandai bulan ke-12 berturut-turut ketika suhu dunia mencapai 1,5 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan masa pra-industri.

Di Multnomah County di Oregon - rumah bagi Portland, petugas medis sedang menyelidiki empat dugaan kematian terkait sengatan panas yang tercatat pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

Menurut pejabat setempat, tiga dari kematian tersebut melibatkan penduduk setempat yang berusia 64, 75 dan 84 tahun.

Sengatan panas atau heatstroke juga diduga bertanggung jawab atas kematian seorang pria berusia 33 tahun yang dilarikan ke rumah sakit Portland dari luar daerah tersebut.

Ahli Meteorologi Dinas Cuaca Nasional AS Hannah Chandler-Cooley mengatakan Portland memecahkan rekor suhu harian pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, dan kemungkinan akan kembali mengalami di hari Senin dengan perkiraan suhu tertinggi 38,9 derajat Celcius. Suhu tinggi diperkirakan terjadi di Portland hingga Selasa malam. 

Suhu kemungkinan tidak akan setinggi saat gelombang panas serupa terjadi di Pacific Northwest pada 2021, yang menewaskan sekitar 600 orang di Oregon, Washington, dan Kanada bagian barat.

Namun, durasinya bisa menjadi masalah karena banyak rumah di wilayah tersebut yang tidak memiliki AC. Penyakit akibat panas dan cedera bersifat kumulatif dan dapat bertambah dalam waktu satu atau beberapa hari.

Di San Jose, California, seorang pria tunawisma meninggal minggu lalu karena cuaca panas. “Sebuah tragedi yang (sebenarnya) bisa dihindari,” tulis Walikota Matt Mahan di platform sosial X.

Di gurun panas California bagian timur, suhu tertinggi di Taman Nasional Death Valley mencapai 53,3 derajat Celcius pada hari Sabtu dan Minggu. Seorang pengunjung, yang tidak disebutkan namanya, meninggal karena sengatan panas di hari Sabtu. Satu orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Pihak berwenang taman nasional mengatakan kedua korban merupakan bagian dari enam pengendara sepeda motor yang melintasi kawasan Badwater Basin di bawah cuaca terik. Empat lainnya mendapat perawatan langsung di lokasi.

Helikopter medis darurat tidak dapat merespons karena pesawat secara umum tidak dapat terbang dengan aman di atas suhu 48,8 derajat Celcius.

Suhu tertinggi yang lebih ekstrim hampir mendekati perkiraan kemungkinan mencapai 54,4 derajat Celcius sekitar pertengahan minggu,

Death Valley, taman nasional terbesar di luar Alaska, dianggap sebagai salah satu lingkungan paling ekstrem di dunia.

Rekor dunia di Death Valley untuk suhu terpanas, yang pernah tercatat secara resmi, adalah 56,67 derajat Celcius pada Juli 1913, meskipun beberapa ahli membantah pengukuran tersebut dan mengatakan rekor sebenarnya adalah 54,4 derajat Celcius, yang tercatat di taman nasional tersebut pada Juli 2021.

“Ini mengagumkan. Seperti ombak yang menerpa saat keluar dari mobil, tapi panasnya sangat kering. Jadi tidak seperti di Eropa,” ujar Thomas Mrzliek, yang berasal dari Basel, Swiss.

Di seberang gurun di Nevada, Las Vegas mencatat rekor suhu tertinggi 48,8 derajat Celcius pada hari Minggu dan diperkirakan mencapai rekor tertinggi 46,1 derajat Celcius di hari Senin. Dinas Cuaca Nasional AS memperkirakan suhu tertinggi mencapai 47,2 derajat Celcius di Phoenix.

Panas ekstrem dan kekeringan berkepanjangan di wilayah Barat juga telah mengeringkan tumbuh-tumbuhan yang dapat memicu kebakaran hutan.

Di California, kebakaran hutan di pegunungan Santa Barbara County meluas hingga lebih dari 88 kilometer persegi pada Senin malam.

Lebih dari seribu petugas pemadam kebakaran berada di jalur kebakaran hutan terbesar di California, yaitu Lake Fire, dan area-area yang masuk daftar evakuasi termasuk bekas Peternakan Neverland yang pernah dimiliki oleh mendiang bintang pop Michael Jackson. Kobaran api baru berhasil dipadamkan 8%.

Peringatan cuaca panas yang jarang terjadi diperluas bahkan ke dataran yang lebih tinggi termasuk di sekitar Danau Tahoe yang biasanya beriklim sedang, di perbatasan California dan Nevada. 

Layanan cuaca di Reno, Nevada, memperingatkan dampak risiko panas yang besar, bahkan di pegunungan. Untuk hari ketiga berturut-turut, kota South Lake Tahoe, California, mencapai suhu tertinggi 32,7 derajat Celcius, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 31,6 derajat Celcius yang dicapai pada 2017.

Pertama kalinya dalam rekor tahun 1888, suhu Reno mencapai 40,5 derajat Celcius untuk hari ketiga berturut-turut. Tidak lama kemudian pada hari Senin, kota ini mencatat rekor suhu tertinggi 41,1 derajat Celcius, melampaui rekor tahun 2017 sebesar 40 derajat Celcius.

Pada hari Senin, orang-orang berbondong-bondong pergi ke pantai-pantai di sekitar Danau Tahoe, khususnya Sand Harbor State Park, di mana rekor suhu tertinggi mencapai 33,3 derajat Celcius pada hari Minggu memecahkan rekor tahun 2014 sebesar 31,1 derajat Celcius.

Untuk hari kelima berturut-turut, Sand Harbor menutup gerbang pantainya dalam waktu 90 menit setelah dibuka pada pukul 8 pagi karena daya tampung pantai sudah penuh.

“Ini jelas lebih panas dari biasanya,” kata juru bicara Nevada State Parks, Tyler Kerver, dikutip dari Associated Press, Selasa (9/7).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.